Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com
Cerpen | Jurnal Amal Ramadhan
---
Dua minggu berlalu, sebentar lagi sekolah berakhir. Libur akan tiba sebentar lagi.
Lala sibuk mencatat dalam buku jurnalnya. Ia sebenarnya malu isi jurnalnya hanya itu-itu saja. Ia merasa rendah diri, aktivitas kebaikannya hanya itu-itu saja berulang. Ibunya membesarkan hatinya.
"Lala, Kamu sangat banyak membantu orang tua. Kegiatanmu nampak sederhana tapi besar maknanya bagi keluarga". Ibu menepuk-nepuk punggungnya lembut, menyemangatinya.
Keesokan harinya, murid-murid membandingkan jurnalnya satu sama lain. Ada yang malu-malu, tapi ada pula yang dengan bangga menunjukkan. Nina menunjukkan jurnalnya tanpa diminta kepada Anita.
Jurnal isi Nina menarik isinya. Di situ ditulis ia suka memberi makan kucing-kucing dan anjing liar. Ia menyisihkan uang jajannya untuk membeli pakan kucing dan anjing liar. Kadang-kadang ia membuatnya sendiri. Setiap pagi sebelum berangkat dan sore sebelum berangkat mengaji ia bagikan makanan tersebut. Jurnal tersebut dilengkapi dengan foto-foto kucing dan anjing jalanan. Jurnal punya Nina pun tak lama jadi bahan perhatian kawan-kawannya.
Sebagian murid-murid mengisi kegiatan dengan bersedekah serta beribadah sholat lima waktu dan sholat sunnah. Anita bahkan bersedekah tiap harinya. Ia juga telah berpuasa seharian penuh meski baru kelas dua SD. Kawan-kawannya pun memujinya.
Imron dalam jurnalnya bercerita jika ia rajin membantu membersihkan masjid. Ia membantu mengelap jendela dan mengepel masjid sehingga masjid tetap nyaman digunakan.
Lain halnya dengan Ajrina. Karena ia gemar memasak maka ia membantu ibunya menyiapkan takjil. Setiap hari ibunya membuat takjil yang dibagi-bagikan dengan gratis kepada masyarakat di masjid dan di berbagai simpang jalan.
Lala tak berani menunjukkan jurnalnya. Ia malu jika dibaca kawan-kawannya. Ia baru mengambil jurnalnya dalam tas ketika Bu Nining minta jurnal-jurnal tersebut dikumpulkan.
Bu Nining membaca satu-persatu jurnal tersebut. Setelah itu ia memanggil nama pemilik jurnal dan memberinya nasihat singkat.