TRADISI Pilihan

Berdoa di Tempat Mustajab Sekitar Baitullah

23 April 2023   07:44 Diperbarui: 23 April 2023   22:02 2092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berdoa di Tempat Mustajab Sekitar Baitullah
Suasana Baitullah dari roof top Masjidil Haram. Dokumen pribadi.

Jutaan jamaah memadati Masjidil Haram, hingga meluber ke luar dan di badan jalan juga digunakan untuk shalat Id. Aku terinspirasi dengan Kisah Ashabul Kahfi yang diabadikan dalam Al-Qur'an surah Al-Kahfi agar kita tak lupa membaca doa dipermudah urusan ketika menghadapi suatu perkara. "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami." (Q.S Al-Kahfi : 10). 

Jadi memang butuh perjuangan luar biasa untuk berada di tempat-tempat mustajab yang sudah aku sebutkan. Tidak semua jamaah yang berihram berhasil masuk ke pelataran Ka'bah. Beberapa kali suami hanya dapat di dalam masjid baru, bahkan Ka'bah saja tidak terlihat dari dalam masjid. 

Suatu waktu, bersyukur dapat kesempatan untuk masuk ke pelataran Ka'bah karena ingin melaksanakan thawaf. Setelah melakukan putaran sebanyak 7 kali, sempat berdiri lama di belakang Maqam Ibrahim untuk berdoa. Ya ... Allah bahagia sekali rasanya, begitu kata suamiku.

Thawaf di pelatarah Ka'bah sangat membahagiakan. Dokumen pribadi.
Thawaf di pelatarah Ka'bah sangat membahagiakan. Dokumen pribadi.

Teringat pesan Imam Syafii yang menyebutkan, "Bersabarlah dengan kesabaran yang baik, maka alangkah dekatnya jalan kemudahan itu. Barang siapa yang merasa dirinya selalu berada dalam pengawasan Allah dalam semua urusan, niscaya ia akan selamat. Barang siapa yang membenarkan janji Allah, niscaya tidak akan tertimpa oleh musibah. Dan barang siapa yang berharap kepada Allah, maka akan terjadilah seperti apa yang diharapkan."

Doa-doa yang telah tertulis dalam Al-Qur'an dapat menjadi acuan kita agar mendapatkan pertolongan dari Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa) : 'Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya; Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al-Baqarah 2 : 286). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun