Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Dosen

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kisah Ramadan, Pedagang Asongan Lemper Ayam yang Istiqomah

28 Mei 2018   10:46 Diperbarui: 28 Mei 2018   10:58 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Ramadan, Pedagang Asongan Lemper Ayam yang Istiqomah
dokumentasi pribadi

Ini adalah pemandangan lalu lintas yang hampir terjadi setiap malam di wilayah selatan Jakarta. Panorama kemacetan yang tiap armada mobilnya memancarkan cahaya keindahan, turut dilengkapi pula dengan adanya pedagang asongan Lemper Ayam yang dijual Rp 5.000 per buah.

Pedagang asongan makanan berat namun ringan ini tidak seorang diri. Bersama rekannya dua atau tiga orang lainnya, konsisten berjualan setiap hari. Demikian pula dengan bulan Ramadhan ini.

Tidak peduli waktu telah menunjukkan malam hari, ia tetap berjualan. Tidak peduli apakah orang-orang yang terkena macet ini bisa jadi sudah membatalkan puasanya atau sudah makan malam, ia tetap berjualan. Ia cukup istiqomah berjualan, bahkan terkadang di bawah rintik hujan ia tetap menjajakan dagangannya.

Ia tentu sangat percaya pada rejeki yang telah diatur oleh-Nya, sehingga ia tetap saja berjualan, walau apapun keadaan dan kemungkinan-kemungkinannya.

Saya coba ambil pelajarannya, jika ingin menjadi manusia yang maju maka mutlak harus berusaha, istiqomah atau konsisten mewujudkan keinginannya. Menjauhkan fikiran negatif yang hanya akan membuat diri terus mundur ke urutan yang paling belakang, alias tidak ada kemajuan.

Allah SWT menyukai orang-orang yang sabar, yang senantiasa berusaha dalam setiap keadaan.

Teruslah berproses untuk menuju kehidupan yang lebih baik, dunia dan akhirat. Karena proses tidak akan menghianati hasil.

(dnu, ditulis sambil dipijitin sama tukang pijit, 25 Mei 2018, 21.05 WIB)

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun