Selamatkan Tubuh dari 5 Makanan ini!
Bulan Ramadhan adalah momen terbaik untuk merubah diri. Puasa tidak hanya menahan rasa lapar dan haus, tetapi juga hawa nafsu. Kita diajarkan menjadi lebih bijak dan cerdas mengelola hati, tubuh, dan pikiran.
Pada realitasnya, banyak fenomena orang berlebih-lebihan dalam makanan. Pada saat berbuka, makanan yang dikonsumsi seringkali melebihi batas perut untuk menampung. Sehingga banyak yang tumbang alias ngantuk dan tertidur saat waktunya sholat.
Sebenarnya, jika ditinjau dari kesehatan, puasa memiliki manfaat yang sangat banyak bagi tubuh itu sendiri. Dengan puasa, tubuh akan memiliki kemampuan lebih dalam mendetoksifikasi tubuh. Tubuh akan direset ulang dengan cara menyeimbangkan hormon-hormon serta enzim yang dibutuhkan. Hanya saja, hal itu perlu didukung oleh pola makan yang sesuai. Sayangnya, banyak orang yang malah terlena dan memuaskan nafsu makannya secara berlebihan, sehingga tujuan dari manfaat puasa untuk tubuh pun ikut menghilang.
Menurut Dr. Zaidul Akbar (praktisi kesehatan), ada 5 hal yang harus dihindari jika ingin merubah pola makan menjadi lebih sehat dan menjaga stamina agar tetap kuat disaat puasa :
1. Stop mengkonsumsi makanan yang berbahan gula pasir dan turunannya.
2. Stop mengkonsumsi makanan yang berbahan tepung dan turunannya.
3. Stop mengkonsumsi nasi putih
4. Stop mengkonsumsi minyak dan turunannya.
5. Stop mengkonsumsi produk berbasis susu sapi
Dengan menghindari makanan-makanan ini, sel-sel dalam tubuh akan mudah melakukan detoksifikasi. Selain itu kerja organ-organ tubuh menjadi lebih ringan, sehingga badan lebih sehat dan stamina pun terjaga. Bahkan penyakit pun bisa diobati dengan pola makan ini.
Penyakit sebenarnya timbul sebagian besar karena pemilihan makanan yang masuk kedalam tubuh sangat buruk. Banyak makanan yang berlabel makanan kosong atau sama sekali tidak ada nutrisinya ketika dikonsumsi, contohnya kerupuk, mie, dan masih banyak yang lainnya. Sehingga tubuh pun menolak dengan memberikan tanda munculnya suatu penyakit. Sayangnya, kita sebagai manusia kurang peka terhadap tanda-tanda ini.