Diannita Harahap
Diannita Harahap Dosen

Kepeminatan Biologi. Orang Batak yang lahir di Jayapura Papua dan digariskan takdir mengabdi di Aceh. Selamat datang di blog saya ya.. rumah sederhana, enjoy everyone.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Puasa Sebagai Gaya Hidup, Intermitten Fasting Tetap Populer Hingga Kini

24 Maret 2023   00:49 Diperbarui: 24 Maret 2023   01:07 3076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa Sebagai Gaya Hidup, Intermitten Fasting Tetap Populer Hingga Kini
Ilustrasi hidup sehat. Sumber: freepik.com/freepik

Intermitten fasting memberikan kesempatan bagi tubuh untuk membatasi kalori yang masuk namun memperbolehkan konsumsi air. Kondisi ini menjadikan tubuh memperoleh waktu untuk memperbaiki sistem imunitas dari kontak dengan radikal bebas dan mikroba patogen.

Pada cakupan mempertahankan imunitas tubuh dengan melaksanakan intermitten fasting pelakunya akan memperoleh empat manfaat sekaligus yakni 1) proteksi antioksidan terhadap radikal bebas, 2) perbaikan mikrobiota usus, 3) manejemen stres yang baik serta 4) rehidrasi tubuh untuk mencegah dehidrasi.

Antioksidan vs radikal bebas

Sistem pencernaan, pernafasan dan kulit dihadapkan pada tantangan introduksi makanan mengandung pestisida, bahan tambahan makanan tak terkendali, polusi, asap rokok dan sebagainya menjadi penyumbang radikal bebas. Intermitten fasting dapat menstimulasi enzim antioksidan endogen (alami diproduksi oleh tubuh).

Perbaikan mikrobiota usus

Intermitten fasting dapat menyeimbangkan mikroba usus ketika keberadaan mikroba patogen di dalam usus sudah mulai meningkat jumlahnya.

Manajemen stres yang baik

Dalam keadaan normal otak manusia memproduksi energi dengan metabolisme glukosa. Pada saat berpuasa yang terjadi adalah metabolisme lemak, sehingga menghasilkan keton. Produk akhir cenderung bermanfaat dengan meningkatnya fungsi sel mitokondria penghasil energi pada sel syaraf. Selain itu dengan meningkatnya fungsi sel syaraf maka happy homoneĀ (Dopamin, serotonin, oksitosin dan endorfin).

Rehidrasi tubuh untuk mencegah dehidrasi

Puasa intermitten memberikan kesempatan bagi tubuh untuk dapat memenuhi kebutuhan cairan tubuh sehingga resiko dehidrasi menurun. Kondisi tersebut memperkuat imunitas dan kemungkinan serangan penyakit.

***

Demikian gambaran manfaat puasa bagi tubuh. Dengan berpuasa banyak bukti ilmiah yang mendukung kebermanfaatannya bagi tubuh manusia.

Referensi

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/05/14/122708320/9-jenis-diet-populer-beserta-kelebihan-dan-kekurangannya?page=all

https://www.youtube.com/watch?v=g4CHoSDFL3M&list=PLFvse-63uSFHgSV8Tm3dQRspuWBy02LPO

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun