Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/
Biar Allah yang Pilihkan Jodoh Untukku
Tidak ada lagi yang lebih menarik kini. Hatiku pun tidak lagi bisa terbuka untuk orang lain. Aku hanya menginginkanmu. Bukan yang lain.
Aku tidak akan mencari, apalagi menjemput. Biar lah Allah yang mendatangkan jodohku.
Aku sudah lelah. Membuka hati tetapi yang datang lagi-lagi tidak sepertimu.
Akhirnya aku tutup kembali. Sekali lagi, biarlah Allah yang mendatangkanya. Aku rela... Aku pasrah...."
Marwah menutup kitabnya. Lelehan air mata membasahi kedua pipinya.
Marwah menghela napas. Mengambil ponsel, lalu mengetik sebuah nama di pencarian google.
Beberapa gambar ditemukan.
"Sekarang kamu sudah semakin sukses. Sudah lebih bahagia dengan keluargamu. Sementara aku di sini, masih terperangkap dalam keinginan semu. Yang kupupuk sejak masih anak-anak. Yang tanpa kusadari tumbuh begitu saja. Semakin kuat dan tidak lagi dapat aku kuasai.
Aku mencintaimu tanpa lelah. Kini bahagialah kau dengan seseorang yang telah kau pilih dan Allah pilihkan untukmu. Semoga kelak Allah datangkan seseorang yang sepertimu. Atau tidak pun tidak apa-apa. Asal mampu membuatku lupa tentang kamu."
Hari sudah petang, sebentar lagi adzan magrib datang. Marwah menutup halaman pencarian. Menghela napas lebih panjang. Mengembuskannya.
Selembar beban hilang, dibawa pergi angin dingin yang menelusup lewat celah jendela rumahnya.