Mengenal Budaya Masyarakat Jawa: Megengan
Tak terasa tinggal hitungan hari saja, kita akan memasuki bulan Ramadan. Bulan yang penuh berkah, bulan yang selalu dinanti-nantikan oleh umat muslim di seluruh dunia.
Bulan Ramadan adalah bulan ke-9 dalam kalender Hijriyah. Dasar kalender Hijriyah adalah revolusi bulan mengelilingi bumi dan setiap penentuan awal bulan ditentukan dengan adanya hilal. Hilal adalah bulan baru atau bulan sabit pertama.
Metode penentuan hilal ada dua, yakni metode penglihatan dengan mata telanjang (rukyah) dan metode perhitungan astronomi (hisab).
Penentuan hilal di Indonesia juga beragam, MUI (Majelis Ulama Indonesia) menggunakan metode kombinasi rukyah dan hisab, NU (Nahdatul Ulama) dan Kementerian Agama RI selalu Pemerintah Republik Indonesia menggunakan metode rukyatul hilal, sedangkan Muhammadiyah menggunakan metode hisab.
Umat muslim di seluruh dunia merayakan bulan Ramadan dengan melaksanakan puasa selama satu bulan penuh. Kegiatan selama bulan Ramadan sangat bermacam-macam, selain melaksanakan puasa, umat muslim juga berbondong-bondong mengerjakan amalan bulan Ramadan diantaranya ada zakat, salat tarawih, tadarus Al-Qur'an, tausiyah/pengajian, dan lain sebagainya.
Puasa Ramadan hukumnya fardhu (wajib) untuk seluruh seluruh umat muslim yang telah memenuhi syarat. Kewajiban berpuasa pada bulan Ramadan dibuktikan dengan perintah puasa dalam surat Al-Baqoroh ayat 183, yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." Puasa bagi umat muslim dimaknai dengan menahan diri dari makan, minum, dan segala hawa nafsu, mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, dengan syarat-syarat tertentu.
Bulan Ramadan juga merupakan bulan dimana diturunkannya Al-Qur'an pada tanggal 17 Ramadan, 610 M. Wahyu Al-Qur'an yang pertama kali diterima Rasulullah SAW di gua Hira adalah Surah Al-Alaq ayat 1-5. Peristiwa turunya Al-Qur'an ini bisa disebut Nuzulul Qur'an.
Selain bulan turunnya Al-Qur'an, pada bulan Ramadan juga terdapat malam Lailatul Qodar atau malam ketetapan. Malam lailatul qodar diyakini oleh umat muslim sebagai malam yang lebih baik dari malam seribu bulan.
Malam lailatul qodar jatuh pada 10 malam terakhir bulan Ramadan, khususnya malam ganjil seperti malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29. Umat muslim selalu berusaha melaksanakan amalan-amalan bulan ramadan dengan sepenuh hati untuk mengharap keutamaan dan ampunan dosa di malam lailatul qodar.
Bulan ramadan adalah bulan yang sangat istimewa. Sejak awal bulan ramadan saja sudah banyak kegiatan-kegiatan maupun tradisi yang dilaksanakan oleh umat muslim untuk menyambut bulan ramadan.
Sebagai negara yang mayoritas masyarakatnya beragama islam, budaya menyambut bulan Ramadan di Indonesia begitu beragam. Di lingkungan saya sendiri, budaya menyambut bulan ramadan sudah merupakan tradisi rutin setiap tahun. Masyarakat di sini menyebutnya tradisi megengan. Megengan secara simbolik menandai datangnya bulan ramadan atau sasi poso.