RAMADAN
Menjaga Stamina Ketika Puasa
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Rasulullah adalah sosok orang yang jarang sakit. Konon, selama hidupnya hanya satu kali saja beliau sakit, yaitu menjelang wafatnya. Terjaganya kesehatan Rasulullah, tentunya dipengaruhi oleh pola hidup yang dijalaninya, termasuk ketika sedang berpuasa. Beberapa keterangan di bawah ini, insya Allah dapat dijadikan rujukan sekaligus tuntunan untuk menjaga stamina ketika puasa :
- Mengakhirkan sahur. Selain menjanjikan keberkahan kepada setiap orang yang bersahur. Rasulullah juga mencontohkan bahwa sahur itu sebaiknya diakhirkan. Seberapa lama waktunya, menurut salah seorang shahabatnya, yaitu Zaid bin Tsabit, kira-kira waktu yang diperlukan untuk membaca 50 ayat al Qur'an.
- Tetap beraktifitas seperti hari-hari biasa. Sekalipun tidurnya orang berpuasa iu ibadah, bukan berarti sepanjang berpuasa hanya diisi dengan tidur saja.
- Menyegerakan berbuka dengan yang manis atau air putih. Tidak menunda-nunda berbuka adalah bagian dari keutamaan dalam berbuka. Rasulullah sendiri mendahulukan berbuka ketimbang menyegerakan shalat maghrib. Sedangkan makanan manis dimaksudkan agar secepatnya memulihkan stamina setelah payah berpuasa dengan kandungan gula yang ada pada makanan manis tersebut.
- Tibanya waktu bersantap, kapanpun kalau makan Rasulullah selalu mengakhirinya sebelum dirasa kenyang. Tidak terkecuali, hal ini dilakukan juga pada saat beliau sedang dalam keadaan berbuka puasa maupun santap sahur.
- Beristirahat (tidur) dengan cara berbaring ke sebelah kanan. Rasulullah mempercepat tidur juga mempercepat bangun.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!