Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Seniman

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Pro dan Kontra Sedekah di Jalan

15 Mei 2019   07:01 Diperbarui: 15 Mei 2019   07:29 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pro dan Kontra Sedekah di Jalan
Pinterest.com


Faktor yang mendorong Mengemis
Dilatar belakangi oleh faktor yang menahun atau faktor yang tidak terduga.
1. Fakir miskin
Merupakan orang-orang yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Biasanya kaum fakir miskin hanya bekerja di bawah perintah orang lain. Bergantung dengan orang lain tidak bisa membuka usaha, karena kendala modal. Kehidupan yang sudah menahun ini hanya mencari uang untuk kelangsungan hidup. Kadang para kaum fakir miskin mendapat perhatian dari pemerintah dengan mendapat dana bantuan berupa uang tiap beberapa bulan atau beras miskin tiap bulannya. Tidak hanya itu kadang kondisi kehilangan orang tua, anak yatim piatu, yang butuh bantuan orang sekitar. Kemudian saudara kita yang menyandang cacat, sakit keras, sehingga mereka pun sangat kesusahan untuk bekerja

2. Ekonomi Merosot
Biasanya kendala ini dirasakan oleh masyarakat bawah yang bergantung kepada hasil Sumber Daya Alam. Iklim Indonesia yang tidak bisa ditebak, membuat hasil panen menurun. Kehidupan masyarakat golongan bawah yang selalu menggunakan prinsip gali lobang tutup lobang, akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya. Banyak sekali orang Indonesia di perkampungan yang lebih memilih merantau daripada bekerja di kampung sendiri

3. Bencana


Kejadian satu detik kedepan, hanya Allah yang maha mengetahui. Hari ini kita tertawa bisa saja semenit kedepan berderaian air mata. Semua sudah direncanakan Allah, tapi manusia hanya mengikuti alur mainnya lika --liku kehidupan ini. begitupun dengan bencana alam atau bencana yang disebabkan oleh manusia itu sendiri. 

Kejadian tak terduga ini bisa merugikan banyak pihak, dan tidak jarang mereka kehilangan keluarga dan harta kekayaaan. Bencana alam datang tanpa pandang bulu, bisa menyapu siapa saja. Jadi para korban bencana harus dibantu baik jadi relawan atau mengirimkan sembako, sandang dan pangan. Uluran bantuan disaat waktu yang tepat bagaikan mendapat air minum di tandusnya padang pasir.

Dari ke empat faktor diatas jika kita temukan, maka seorang saudara, harus membantu saudara yang membutuhkan. Akan lebih baik ketika kita memberikan pekerjaan yang layak bagi orang-orang diatas. Sesuai situasi dan kondisi yang dihadapi oleh orang lain tersebut.


Pro dan Kontra Memberikan Sedekah di Jalan
Pengemis sudah tidak langka kita temui. Banyak sekali para pengemis yang datang kekota untuk mencari uang dengan profesi pengemis. Melupakan harga diri demi meraup uang tanpa melakukan pekerjaan berat. 

Apalagi menjadi pengemis sudah diajarkan saat usia dini.  Kadang jumlah para pengemis membludak di satu hari tertentu. Pengemis yang berasal dari berbagai daerah berkumpul dan berkeliaraan di sekitaran tempat tertentu. 

Berdasarkan pengalaman saya sore tadi, terdapatlah 5 orang anak-anak yang mengetok pintu kos-kosan, dengan tampilan luar kumal. Sekitaran umur 8-10 tahun sudah diajarkan untuk berbohong. 

Lirikan mata satu sama lain jika diintrogasi, memberikan jawaban yang berbeda. Sebelumnya di hari-hari biasa saya tidak pernah bertemu dengan mereka. Namun, mengingat  sekarang bulan puasa, mereka yang tidak mau berusaha lebih memilih menjadi pengemis.

Pengemis seperti ini yang harus kita waspadai. Bukannya kita tidak mau menolong sesama. Takutnya sedekah yang kita berikan diterima oleh orang yang tidak tepat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun