Dilpina Handini Putri
Dilpina Handini Putri Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Beradaptasi dengan Ramadhan: Mahasiswa yang Menjalani Puasa Jauh dari Keluarga

22 April 2024   12:13 Diperbarui: 22 April 2024   12:15 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beradaptasi dengan Ramadhan: Mahasiswa yang Menjalani Puasa Jauh dari Keluarga
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ramadhan adalah bulan yang penuh makna, di mana umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa dan meningkatkan kegiatan keagamaan. Bagi banyak orang, Ramadhan di masa muda sering kali dihabiskan bersama keluarga. Namun banyak sekali hal yang hilang ketika menjalani Ramadhan sebagai seorang mahasiswa.

Kebersamaan keluarga adalah salah satu hal yang paling dirindukan selama Ramadhan. Di rumah, waktu sahur dan berbuka puasa adalah momen yang sangat penting untuk berkumpul bersama keluarga. Namun, bagi mahasiswa yang tinggal jauh dari keluarga, momen-momen ini bisa terasa sangat berbeda. Mereka mungkin harus menjalani sahur dan berbuka sendirian atau bersama teman-teman kos, yang tidak selalu memberikan rasa kehangatan seperti di rumah.

Di lingkungan keluarga, biasanya ada rutinitas tertentu selama Ramadhan, Seperti berbuka puasa bersama, shalat Tarawih di masjid, dan aktivitas keagamaan lainnya. Tetapu ketika menjadi mahasiswa, rutinitas ini mungkin tidak lagi ada atau berbeda. Karena mereka harus beradaptasi dengan jadwal dan kebiasaan baru di lingkungan kampus atau di tempat tinggal yang baru.

Hal yang hilang dari menjadi mahasiswa adalah hidangan khas saat Ramadhan, seperti hidangan berbuka puasa dan makanan tradisional lainnya. Bagi mahasiswa yang tinggal di kos, makanan berbuka puasa pastinya tidak sevariatif atau seenak di rumah. Hal inilah yang membuat pengalaman Ramadhan terasa kurang istimewa.

Meskipun banyak hal yang mungkin terasa hilang saat menjalani Ramadhan sebagai mahasiswa, perlu diingat kembali bahwa bulan suci ini merupakan waktu yang berharga untuk memperkuat hubungan dengan Allah, dan meningkatkan kesadaran diri. Dengan menjaga keseimbangan antara tuntutan akademik dan ibadah, mahasiswa dapat memanfaatkan bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya meskipun dalam tantangan yang dihadapi. Semoga Ramadhan kali ini dapat memberikan keberkahan bagi seluruh umat Islam, termasuk para mahasiswa yang sedang meniti perjalanan pendidikannya.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun