Nadira Aliya
Nadira Aliya Administrasi

Halo! Saya Diraliya, seorang penulis lepas yang cerewet ketika menulis namun kalem ketika berbicara. Selamat membaca tulisan-tulisan saya, semoga ada yang bisa diambil darinya :)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Habib Ja'far Al-Hadar, Pendakwah Muda Pembawa Kesejukan Beragama

8 April 2022   20:58 Diperbarui: 9 April 2022   04:59 1111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Habib Ja'far Al-Hadar, Pendakwah Muda Pembawa Kesejukan Beragama
Sumber: Kanal Youtube Jeda Nulis

Inilah salah satu yang paling saya kagumi dari dirinya. Boleh dibilang, ilmu agama Habib sudah tidak diragukan lagi, namun ia tidak berkeberatan berdialog dan berdiskusi tentang perbedaan-perbedaan yang ada di beberapa agama. "Bagiku agamaku, dan bagimu agamamu", sebuah kutipan ayat suci Quran yang betul-betu melekat pada diri Habib, namun ia juga tidak memandang rendah atau langsung mengatakan bahwa sebuah agama salah total.  

Habib Husein amat luwes berdialog dengan berbagai macam kalangan. Ia juga bukan seorang sosok yang kaku, dan masih sangat sering bercanda juga dalam kebaikan. Memang dialog adalah jalan terbaik untuk menhadapi perbedaan dan memupuk nilai toleransi masyarakat Indonesia yang semakin ke sini semakin punya banyak sentimen jika berbeda agama dengan orang lain.

Produktif dengan Juga Menuliskan Buku-Buku Pemikirannya

Di salah satu video yang dibagikannya, Habib bercerita bahwa awalnya ia membangun kanal "Jeda Nulis" untuk menyeimbangkan kegiatannya menulis narasi-narasi dakwah. Seluruh konten pada kanal tersebut tidak disisipkan iklan, karena memang dirinya tidak mengaktifkan adsense dan murni meniatkan diri untuk berbagi. 

Selain dialog-dialog berupa video, Habib Husein juga cukup aktif menulis. Salah satu bukunya berjudul "Tidak di Ka'bah, di Vatikan, atau di Tembok Ratapan, Tuhan Ada di Hatimu". Sebuah buku yang berisikan narasi-narasi singkat buah pemikiran sang Habib yang begitu dekat dengan permasalahan kehidupan pemuda sehari-hari, dan juga bagaimana ia beragama. 

Dok. Pribadi Penulis
Dok. Pribadi Penulis

Salah satu bab favorit saya dalam buku tersebut adalah bab dengan judul "Bisakah Agama Dinista dan Tuhan Dibela?". Barangkali pemikiran ini berangkat dari fenomena di Indonesia beberapa tahun silam terkait seorang tokoh yang dianggap menistakan agama,sehingga ada sebuah kelompok yang berusaha membela Tuhan

Izinkan saya mengutip salah satu quote pada bab tersebut

Orang-orang di luar Islam sampai kapan pun tak kan pernah bisa menghina ajaran Islam maupun merendahkan citra Islam, selama umat Islam tak berbuat yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam itu sendiri. (Tuhan Ada di Hatimu, halaman 73)

Barangkali kehadiran Habib Husein bagaikan air mengalir yang menghapus kebencian-kebencian dan menumbuhkan cinta sesama manusia, tanpa memandang agama. Namun walau begitu, tetap sebagai seorang muslim kita mesti banyak belajar dan terus bertanya, sehingga mendapatkan jawaban-jawaban yang menenangkan hati untuk tetap memeluk agama ini.  Panjang umur untuk pendakwah-pendakwah yang ramah untuk kalangan-kalangan yang merasa tersesat. Panjang umur dakwah Islam tanpa kekerasan yang didasari dengan cinta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun