"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com
Honorer Menanti THR Tak Kunjung Sampai
"Udahlah, kamu kan cuma honorer, yang harusnya takut itu kami, ga bakallah orang mencurigai kamu," pimpinannya mulai naik pitam.
Somad terdiam sejenak, mencoba merenungkan kembali perintah bosnya. Di satu sisi, dia memang sedang butuh uang yang tentu lumayan kalau kebagian. Namun di sisi lain, hati nuraninya bergejolak dan seperti ada yang membisiki untuk jangan mengambil tugas itu.
Sesaat kemudian, Somad menggelengkan kepala. "Maaf pak, hari ini terakhir pendaftaran sekolah. Saya tidak mau nasib anak saya terlantar gara-gara terlambat daftar sekolah," pinta Somad pada pimpinannya.
Tampak merah padam muka pimpinannya, belum pernah ada anak buah yang berani membantah perintahnya.
"Hmmm, baiklah. Panggil Sudi kemari, biar dia saja yang urus, toh SK-nya belum keluar, jadi belum resmi PNS dia," ujar sang pimpinan sambil berusaha menahan marah di bulan puasa. Sudi inilah rekan sesama honorer yang baru saja lulus tes PNS.
"Somad! Mulai besok kamu saya bebastugaskan sementara hingga lebaran," dengan tegas bos memberi sangsi pada Somad.
"Baik pak, saya pamit dulu," Somad dengan tertunduk lesu segera keluar ruangan dan memanggil Sudi untuk menghadap pimpinan.
* * * *
Seminggu lagi lebaran, dan sudah seminggu pula Somad hanya berdiam diri di rumah. Tak ada satupun pimpinan di bawah kepala bagian maupun rekan kerjanya ingat untuk sekedar bertelepon ria. Semua sibuk dengan dunianya sendiri mengejar THR di kantor ketimbang mengingat nasib Somad.
"Telolet .... telolet ... telolet ... !" suara hape Somad berbunyi. Nomor tak dikenal masuk, Somad ragu untuk menerimanya, jangan-jangan cuma marketing yang juga lagi cari bonus buat lebaran. Sekali tak diangkat, beberapa menit kemudian hape berdering lagi, namun tak juga diangat Somad.
Tak lama SMS masuk, berbunyi: "Somad, kau masih ingat aku kan? Aku Dirman, mantan bosmu dulu. Sekarang sudah pensiun, bisakah kau jumpa aku di kafe Wangi sambil bukber?" Tak menunggu lama, Somad langsung membalas,"Baik pak, siap berangkat".