Dizzman
Dizzman Freelancer

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ngabuburit #dirumahaja, Lalu Ngapain Aja?

4 Mei 2020   11:36 Diperbarui: 4 Mei 2020   11:46 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngabuburit #dirumahaja, Lalu Ngapain Aja?
Aneka Masakan Hasil Ngabuburit (Sumber: dokpri)

Setiap bulan puasa kita biasanya melakukan tradisi ngabuburit untuk menunggu saat berbuka. Ngabuburit sendiri berasal dari bahasa Sunda yang merupakan singkatan dari ngalantung ngadagoan burit, artinya bersantai-santai sambil menunggu waktu sore. Sementara burit berarti sore yang kadang dihiperbolakan alias diulang-ulang menjadi ngabuburit, jadi bukan singkatan seperti arti yang disebutkan pertama tadi (wikipedia). Namun intinya sih sama saja, berkegiatan di sore hari.

Sudah menjadi kebiasaan kalau ngabuburit biasanya dilakukan di luar rumah, entah jalan-jalan sore (JJS), berburu takjil, menunggu buka puasa di restoran, hingga olahraga ringan seperti jogging, main bulutangkis, atau main petak umpet. Ngabuburit biasanya dimulai setelah sholat Asar hingga menjelang Maghrib, sekedar untuk mengisi waktu luang sambil menunggu saat berbuka puasa. Anak-anak yang sudah mulai letih berpuasa biasanya diajak ngabuburit untuk melupakan rasa lapar dan haus yang mulai melanda.

Hadirnya pandemi corona yang belum juga berakhir membuat ngabuburit terpaksa harus dilakukan di rumah saja. Sebenarnya bisa saja sih tetap dilakukan di luar rumah, paling tidak di sekitar rumah karena PSBB hanya membatasi pergerakan orang antar wilayah. Namun daripada beresiko saat keluar rumah, lebih baik tetap di rumah saja sambil melakukan kegiatan ngabuburit yang bermanfaat.

Lalu, kegiatan ngabuburit apa saja yang bisa dilakukan di dalam rumah?

Berkebun hidroponik mengingat lahan rumah terbatas. Sebenarnya bagus dilakukan di pagi hari saat matahari terbit, namun saat sore hari kita bisa melakukan inspeksi sambil menata tanaman yang mulai tumbuh. Kalau sudah mekar memanen juga bisa dilakukan di sore hari sambil menanam bibit-bibit baru. Bisa juga sambil menunggu buka kita mengamati pertumbuhan tanaman, membersihkan kotoran atau debu yang menempel, menyirami tanaman, mengusir binatang yang mengganggu seperti kucing dan ayam tetangga.

Senam atau bermeditasi di dalam atau di luar ruangan. Senam diperlukan agar tubuh tidak kaku selama menjalani karantina di rumah saja. Kegiatan senam juga bisa divariasikan dengan jalan di tempat atau lari-lari kecil di dalam rumah di ruang terbuka. Walau di dalam rumah, tubuh harus tetap bergerak agar sirkulasi oksigen tetap terjaga. Hal ini penting agar imunitas tidak turun drastis akibat tubuh berada terlalu lama di dalam ruangan tertutup.

Memasak untuk menggantikan jajan takjil di sore hari. Seperti sudah saya tulis sebelumnya di sini, mumpung sedang di rumah saja aktifkan kembali hobi memasak terutama cemilan untuk berbuka puasa sekaligus untuk menghemat uang jajan. Selain menghemat pengeluaran sekaligus meningkatkan skill memasak, bisa juga masakan kita dijual secara daring, siapa tahu malah membuka peluang bisnis baru di tengah pandemi ini.

Mengasah softskill seperti menulis, coding, menggambar, desain web, dan sebagainya. Sambil menunggu buka kita bisa memanfaatkan komputer untuk meningkatkan kemampuan softskill di bidang yang kita sukai. Siapa tahu kemampuan tersebut dilirik orang dan bisa menambah pundi-pundi penghasilan dengan memamerkan hasil karya kita di internet.

Bermain musik bila memiliki alat musik seperti gitar, keyboard, atau alat musik lainnya. Memainkan alat musik tidak hanya sekedar untuk menghibur saat menunggu buka, tapi juga sekaligus untuk meningkatkan skill bermusik dan bisa juga diunggah di yutub. Siapa tahu ada yang tertarik dengan suara kita, atau ulikan gitar yang lebih piawai dari musik aslinnya.

Membaca buku untuk meningkatkan pengetahuan sekaligus sebagai bahan untuk menulis. Bisa jadi selama ini karena kesibukan kita tak sempat menjamah buku-buku yang sudah dibeli dan nangkring di rak buku. Inilah waktu yang tepat untuk membaca buku secara utuh karena banyaknya waktu luang dari pagi hingga menunggu buka puasa. Daripada melakukan kegiatan yang tidak jelas lebih baik manfaatkan waktu untuk membaca buku dari awal hingga selesai dalam satu hari saja.

Mengaji dan mendengarkan ceramah agama baik dari radio, televisi, atau internet untuk meningkatkan keimanan serta menambah ilmu agama yang selama ini mungkin cenderung terlupakan. Kesibukan selama ini terkadang sering membuat kita lupa mendalami ajaran agama. Jadi inilah saat yang tepat mumpung bulan puasa dan sedang WFH, perdalamlah ilmu agama, siapa tahu memang kiamat sebentar lagi tiba bila pandemi tak kunjung reda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun