Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Freelancer

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Benarkah Walisongo adalah Orang-orang Tionghoa?

7 April 2022   17:22 Diperbarui: 7 April 2022   17:23 2274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benarkah Walisongo adalah Orang-orang Tionghoa?
Ilustrasi kelenteng Sam Po Kong, Semarang (Sumber: kompas.com)

Sebagai contoh, satu sumber Tiongkok mengatakan, masyarakat Majapahit kalau makan menggunakan tangan. Tentu beda dengan masyarakat Tiongkok yang menggunakan sumpit. Ada lagi informasi tentang pertunjukan yang memakai semacam kain (ditafsirkan wayang beber).

Kronik berita Tionghoa dari kelenteng Sam Po Kong (Sumber: Misteri Naskah Klenteng Semarang & Cirebon, 2013)
Kronik berita Tionghoa dari kelenteng Sam Po Kong (Sumber: Misteri Naskah Klenteng Semarang & Cirebon, 2013)

Kisah sejarah para Tionghoa Muslim di Nusantara dimulai abad ke-15---16. Diawali dengan pelayaran Cheng Ho atau Zheng He ke Asia Tenggara. Sampai kini jejak-jejak Tionghoa, sebagaimana jejak-jejak bangunan Belanda, banyak terdapat di Nusantara.

Sejarah (kuno) tentu saja bisa berubah, asalkan ada sumber sejarah lain. Ini mengingat jangka waktunya jauh ke belakang. Beda dengan sejarah modern yang tergantung arsip setelah kemerdekaan. Biarpun begitu, masih tetap ada kontroversi juga, misalnya tentang Surat Perintah 11 Maret. Padahal surat itu dikeluarkan pada 1966.

Jadi benarkah Walisongo adalah orang-orang Tionghoa? Semoga ada penelitian lebih lanjut.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun