Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Guru

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Farewell, My Dear Ramadan!

1 Mei 2022   11:58 Diperbarui: 1 Mei 2022   15:20 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Shalat sendiri adalah ibadah yang sudah ditentukan. Tidak ada gerakan dalam shalat yang tidak disertai doa atau bacaan di dalamnya---sejak takbiratul ihram hingga salam. Takbiratul ihram adalah bermulanya shalat berupa pengagungan Allah dan sekaligus pengharaman atas segala tindak serta ucapan di luar ketentuan shalat. Sementara salam adalah penanda berakhirnya shalat yang berupa doa keselamatan dan keberkatan sebagai simbol dari buah-buah keberterimaan ibadah shalat. Dua kali salam yang diucapkan sambil melihat ke kanan dan ke kiri mengisyaratkan bahwa pelaku shalat wajib menjadi penyebar keselamatan dan keberkatan bagi sekitarnya.

Ramadan dimeriahkan oleh shalat-shalat. Setidaknya, kita sangat akrab dengan shalat tarawih yang merupakan shalat nafal khas Ramadan. Belum lagi tahajjud, dhuha dan nawafil lainnya.

Mikrajul Ibadah  

Bila shalat disebut sebagai mi'rajul mu'min, maka puasa pun tidak kalah utamanya. Terdapat sebuah perkataan bahwa ash-shiyamu mi'rajul-'ibaadah (puasa adalah mikrajnya ibadah). Kembali kita harus menerima bahwa perkataan ini bukan bersumber dari hadits Nabi saw..

Bila kita tafakuri tidak ada satu pun bentuk ibadah yang di dalamnya kita tidak mendapatkan roh puasa. 

Dalam shalat, misalnya, terdapat larangan makan dan minum selama mengerjakannya. Bahkan bukan itu saja, seorang mushalli  dilarang berbicara, melihat ke sembaran arah atau bahkan bergerak di luar gerakan shalat kecuali dalam kondisi tertentu saja. 

Kedua, dalam ibadah Haji, kembali puasa meninggalkan jejaknya. Seseorang yang yang tengah menjalani ibadah haji tidak boleh berhubungan suami istri sebagaimana dalam malam-malam itikaf, seorang mutakif terlarang melakukannya. Ia juga harus menjaga ucapan dari perkataan yang tidak baik sebagaimana seorang yang sedang berpuasa dituntut secara istimewa untuk demikian.

Kita mendapatkan puasa dalam pelaksanaan zakat. Sejak arti puasa adalah imsak (berhenti atau menahan diri) dalam bahasa Arab, maka seorang yang sudah terkena kewajiban membayar zakat harus menahan dirinya dari keinginan untuk memiliki seluruh hartanya. Ia harus ikhlas berbagi. Lalu bagaimana dengan Syahadat? Apakah ada roh shaum di dalamnya?

Syahadat adalah kesaksian. Seorang saksi harus menahan diri dari ketidakjujuran dan ketidakadilan dalam memberikan kesaksiannya. Saat ia berucap Asyhadu an laa Ilaaha illallahu (aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah), maka ia berhenti dan menahan diri dari menuhankan apapun---termasuk hawa nafsu dan akalnya---selain Allah semata. 

Ketika ia mengikrarkan Wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah (dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul Allah), maka ia berhenti dan menahan diri dari apa-apa yang terlarang baginya berdasarkan ajaran utusan Allah tersebut.

Dalam makna inilah perkataan ash-shiyamu mi'rajul-'ibadah terlihat benarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun