RAMADAN
Gelap Terang Seribu Bulan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Saya harus menahan nafas sejenak saat menyadari bahwa ternyata inilah Lailaturkadar terbesar kedua.
Dengan perasaan luruh dalam renung, lidah tergerak membaca: Allaahumma innaka 'afuwwun kariimun tuhibbul 'afwa, fa'fu 'annii, Ya Allah, Engkau sungguh Maha Pengampun lagi Maha Mulia. Engkau menyukai ampunan, oleh karenanya ampunilah hamba!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!