Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Penulis

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bahaya Berbuka dengan yang Manis?

21 Mei 2019   18:03 Diperbarui: 21 Mei 2019   18:25 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahaya Berbuka dengan yang Manis?
shutterstock

“Dari Anas bin Malik, ia berkata : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab (kurma basah),  jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air”[HR Abu Dawud (no. 2356), Ad-Daruquthni (no. 240) dan Al-Hakim (I/432 no. 1576). Dihasankan oleh Imam Al-Albani dalam Irwa-ul Ghalil fi Takhrij Ahaadits Manaaris Sabiil]

Hadist ini dikemudian hari dikaitkan dengan iklan yang menganjurkan berbukalah dengan yang manis-manis. Hal itu barangkali karena Kurma rasanya manis dan Nabi mengkonsumsi Kurma ketika berbuka. Analogi tersebut yang dikemudian hari dijadikan iklan, bahkan ada yang beranggapan berbuka dengan yang manis-manis merupakan hadist.

Lalu benarkah kita sebaiknya berbuka dengan yang manis-manis? Pada dasarnya kita kekurangan asupan gula, maka tubuh akan menjadi lebih lemas dan rentan mengalami pusing kepala saat berpuasa. Karena itu kebanyakan kita akan memilih makanan yang manis. 

Selama masih batas kewajaran, mengkonsumsi makanan dan minuman manis tidak masalah. Namun akan berbahaya bila berlebihan, bakal memicu penurunan kadar gula darah yang berimbas pada tubuh yang lemah dan lesu setelah berbuka puasa. Beda bila kita mengkonsumsi kurma, sebabnya kurma mengandung karbohidrat kompleks, demikian menurut pakar kesehatan maupun makanan berpendapat.

Iklan berbukalah dengan yang manis-manis tidaklah salah namun tidak pula benar sepenuhnya. Dan itu bukan pula sebuah hadist, hanya analogi dari hadist Nabi soal mengkonsumsi kurma. Dan para pakar kesehatan menyatakan ada perbedaan antara kurma dan makanan manis lainnya. 

Bila kurma mengandung karbohidrat kompleks maka makanan manis lainnya memiliki kandungan karbohidrat sederhana. karbohidrat sederhana dalam makanan dan minuman manis bisa berpengaruh buruk bagi kadar gula darah dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Pakar kesehatan juga menganjurkan agar tidak mengonsumsi minuman dengan rasa yang terlalu manis saat berbuka agar tubuh tidak mudah lemas dan mencegah datangnya diabetes. Dan apapun minuman dan makanan berbuka, sebaiknya didahului mengkonsumsi air putih. Lalu selain kurma, menurut pakar kesehatan misalnya rekomendasi dari British Nutrition Foundation, makanan dan minuman manis yang aman dikonsumsi ialah buah-buahan, jus buah tanpa gula, madu. Selain itu, makanan dan minuman manis sebaiknya jangan sembarangan dikonsumsi demikian menurut pakar kesehatan.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun