Don Eskapete
Don Eskapete Administrasi

who am i?

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Merindu Macet dan Berdesakan yang Kini Tinggal Kenangan

12 Juni 2018   23:15 Diperbarui: 12 Juni 2018   23:33 1059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merindu Macet dan Berdesakan yang Kini Tinggal Kenangan
dok. pribadi

Salah satu cara menikmati kemacetan saat mudik lebaran adalah dengan mampir ke kota-kota yang ada di perjalanan untuk menikmati kuliner atau apa pun yang ada di situ. Dalam sebuah perjalanan mudik lebaran beberapa tahun lalu, saya mudik bareng teman dengan mobil pribadi miliknya.

Dari Tangerang kami berangkat jam 6 pagi. Menjelang tengah hari kami tiba di sekitar Cikopo dan jalan tol sudah mulai macet. Diputuskanlah waktu itu, kami mengambil jalur via Bandung untuk menghindari kemacetan di jalur utara. Meski lewat jalur memutar, untunglah saat itu kami tidak mengalami kemacetan berarti.

Masuk Jawa Tengah ketika hari mulai sore. Menjelang maghrib, kami berada di daerah Pemalang. Kami mencari warung makan untuk berbuka puasa saat itu. Pilihan kami adalah menikmati menu khas kota Pemalang yaitu nasi grombyang.

dok. pribadi
dok. pribadi
Nasi grombyang disajikan di dalam mangkuk yang berukuran tidak terlalu besar. Di mangkuk tersebut, nasi putih dicampur dengan kuah semacam gulai dengan daging kerbau dan jeroan. Konon, karena nasinya yang grombyang-grombyang (mengambang) di dalam mangkuk berkuah inilah yang menjadi alasan mengapa kuliner ini disebut dengan nasi grombyang.

Lebaran tahun ini, saya mudik dengan kereta api. Berangkat dari Stasiun Senen pada Senin malam kemarin, 7 jam kemudian sudah tiba di Stasiun Poncol Semarang. Di jalur darat lainnya, perjalanan mudik yang diberitakan oleh media massa maupun status di media sosial juga mengungkapkan lancarnya perjalanan.

Berdesakan dan macet sudah tidak lagi terjadi dalam perjalanan mudik lebaran tahun ini. Pembangunan infrastruktur dari tahun ke tahun menjadi jawaban atas masalah tahunan yang kerap dihadapi oleh para pemudik pada setiap akhir Ramadan menyambut datangnya Idul Fitri. Berdesakan dan kemacetan kini tinggal kenangan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun