Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Guru

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Cerpen: Perdebatan Kurma dan Bakwan di Kedai Mbok Aji

12 April 2023   16:56 Diperbarui: 12 April 2023   16:57 1093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen: Perdebatan Kurma dan Bakwan di Kedai Mbok Aji
(Ilustrasi Kedai. Sumber: Pixabay.com)

Bakwan: Ya, orang-orang di sini itu lebih doyan dengan makanan yang dapat membuat mereka tidak sehat. Coba lihatlah, aku begitu berminyak ! Aku akan laris!

Kurma: Aduh, kamu terlalu percaya diri. Lihatlah ada banyak orang yang datang ke sini. Dan sepertinya mereka tidak ingin sakit. Mereka akan lebih memilih makanan yang sehat.

Bakwan: Hadeuh, orang-orang di sini berbeda dengan pemahamanmu! Kamu itu kan buah, terlalu alami. Lagi pula, kamu mirip kecoa!

Kurma: Kamu kok bodyshaming? Walau kamu buruk rupa, penuh lubang, dan bentukmu tidak presisi,  tapi aku tak menghinamu!

Bakwan: Sudahlah! Yang jelas, kamu akan tercampakan di sini, bersama Mbok Aji Sampai malam!

Kurma: Waduh! Lihatlah! Mbok Aji pulas sekali. Kamu lebih tepat menjadi pengawal mbok Aji, karena kamu lebih empuk, seperti bantal!

Bakwan: Enak saja! Aku sebentar lagi akan pergi karena laris dibeli!

Kurma: Ya sudah, kita tunggu saja. Dia yang sehat akan menjadi laris!

Bakwan: Hei! Yang laris itu yang tidak sehat!

Kurma: Yang laris itu yang sehat!

Bakwan: Yang tidak sehat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun