Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Administrasi

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Cinta Pertama pada Pantai Pandawa

27 April 2023   10:33 Diperbarui: 27 April 2023   10:34 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cinta Pertama pada Pantai Pandawa
Birunya Pantai Pandawa, Dokpri

Pantai adalah salah satu tempat wisata favorit keluarga. Memandang  lautan luas, ombak yang bergulung dan  menghempas seolah membawa pergi himpitan dan beban pikiran sehingga merasa bebas. Bermain di sepanjang garis pantai menikmati pasir landai menikmati hari yang berlalu dengan santai mampu melupakan sejenak kepenatan karena kesibukan sehari-hari nan aduhai. 

Bagi yang piawai berenang bertemu lautan dan pantai yang bersih pasti terpikat hati untuk menikmati sensasi berenang di pantai atau menyelam di laut yang memiliki taman bawah laut. Namun bagi yang tidak jago berenang, duduk santai menikmati angin sepoi-sepoi tepi pantai sudah menjadi hiburan yang mengasyikkan.

Beruntung tinggal di Indonesia, berbagai pantai indahnya tersohor hingga ke seluruh dunia. Dari beberapa pantai yang pernah kami kunjungi, ada satu yang membuat jatuh cinta pada pandangan pertama yaitu Pantai Pandawa. Pertama kali berkunjung ke Pantai Pandawa Bali tahun 2022 lalu hati langsung terpana. Warna biru pantai menyapa ramah menawan hati, pasirnya putih kecoklatan dan lembut di kaki. Seingat saya saat berkunjung ke sana pantainya pun lumayan bersih. Tak tampak sampah berserakan di bibir pantai seperti yang diderita Pantai Kuta akhir-akhir ini. 

Salah satu ciri khas dan daya tarik Pantai Pandawa adalah lokasinya yang tersembunyi di balik tebing. Menuju Pantai Pandawa seolah sedang melewati tebing yang terbelah. Mata langsung dimanjakan birunya Samudera Hindia. Fasilitas umumnya cukup memadai. Selain kedai makanan dan kios-kios yang menjajakan suvenir khas Bali, terdapat beberapa kran-kran dan wastafel tempat mencuci tangan dan kaki usai bermain di pantai, tersedia kamar mandi dan mushola yang cukup bersih.

Pantai Pandawa di balik tebing, Sumber foto: Dinas Pariwisata Bali
Pantai Pandawa di balik tebing, Sumber foto: Dinas Pariwisata Bali

Pantai yang terletak di Desa Kutuh, Kuta Selatan Badung, Bali tidak hanya menawarkan obyek wisata pantai dan persewaan kano bagi yang ingin menyusuri tepian Samudera Hindia sambil bermain air laut yang terpercik karena terbelah oleh sapuan dayung. Sewa kano berkisar antara 25 ribu per jam untuk kano berisi 1 orang dan 50 ribu per jam untuk kano yang muat dua orang. Para wisatawan juga bisa menikmati keindahan Pantai Pandawa dari ketinggian dengan berparalayang jika cuaca cerah dan angin berhembus cukup kencang. Titik awal terbang paralayang berada di Bukit Timbis yang terletak tidak jauh dari pantai. 


Di tebing menuju pantai terdapat patung Panca Pandawa dari kisah Mahabharata yaitu Yudistira, Bhima, Arjuna, Sadewa dan Nakula yang masing-masing ditempatkan di cerukan tersendiri. Patung-patung berukuran besar ini menjadi salah satu daya tarik dan spot foto selfie yang instagramable.

Dengan berbagai daya tariknya, tiket masuk Pantai Pandawa cukup terjangkau, yakni 15 ribu per orang, parkir mobil 5 ribu dan motor 2 ribu. Meski dijuluki sebagai pantai tersembunyi karena lokasinya di balik tebing, Pantai Pandawa dapat diakses dengan mudah. Dari daerah Seminyak bisa ditempuh kira-kira 30 menit perjalanan, dari bandara Ngurah Rai sekitar 40 menit perjalanan. Lahan parkir untuk mobil dan motor cukup luas sehingga meski ramai dikunjungi wisatawan tidak kebingungan memarkir kendaraan.

Jika berkunjung ke Bali, berkunjunglah ke Pantai Pandawa yang layak menjadi salah satu tujuan rekreasi. Lokasinya yang berada di antara kawasan wisata Uluwatu dan Nusadua menjadikannya sebagai obyek wisata alternatif di tempat strategis. Dan selalu ingatlah untuk tidak membuang sampah sembarangan saat berwisata di pantai dan dimanapun juga. Tunjukkan kecintaan kita pada nusantara dengan turut melestarikan alam dan menjaga kebersihannya.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun