Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Semangat Ramadan untuk Menyebarkan Kebaikan Melalui Media Sosial
Ramadan adalah bulan kesembilan dalam kalender islam, dan dirayakan oleh umat muslim diseluruh dunia dengan berpuasa. Puasa Ramadan hukumnya wajib bagi seluruh umat muslim, di dalam bulan Ramadan banyak hal positif dan bermanfaat untuk dilakukan. Meskipun Ramadan kali ini terasa berbeda dari tahun sebelumnya, karena masih dalam pandemi Covid-19, kita harus tetap semangat dan lebih meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Adanya pendemi ini tentu akan menambah tantangan dalam melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadan.
Di tengah situasi pandemi Covid-19, masyarakat diimbau untuk banyak berdiam diri di rumah. Meski demikian Ramadan tahun 2021 harus tetap bisa dilalui dengan hikmat. Ada banyak kegiatan positif yang dapat dilakukan saat berada dirumah, seperti menyebarkan kebaikan melalui media sosial. Media sosial saat ini memiliki pengguna paling banyak di dunia. Alangkah baiknya jika keberadaan media sosial bijak digunakan untuk menyebarkan kebaikan.
Menyebarkan kebaikan melalui media sosial atau jejaring sosial saat bulan ramadan sama halnya dengan kita berdakwah. Kegiatan berdakwah ini bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Karena dengan media sosial interaksi secara langsung bisa berkurang, hal ini dapat membantu tugas pokok pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan pada masa pandemi. Dengan ini kita bisa mengajak teman kita untuk melakukan kebaikan dan saling mengingatkan melalui media sosial. Apalagi saat bulan yang penuh berkah ini kita dapat menyebarkan kebaikan dan bertukar pendapat melalui media sosial. Berikut cara mudah untuk menyebarkan kebaikan di bulan suci Ramadan melalui media sosial:
1. "Membuat konten yang positif", kegiatan ini seperti membuat video tentang islami, atau menulis sebuah artikel yang bertema tentang islam kemudian diunggah di media sosial. Kegiatan ini semacam membagikan hal-hal positif dan bermanfaat melalui media sosial serta dapat dijadikan sebagai ladang pahala saat bulan Ramadan.
2. "Kajian islam daring", kegiatan ini semacam tausiah Ramadan, akan tetapi dilaksanakan secara daring. Kajian islam ini dilakukan dengan mengundang pemateri seperti ustadz untuk cerita hal-hal baik, sehingga dapat menambah wawasan akademik maupun keagaman melalui media sosial dengan perantara zoom metting, google meet dan media aplikasi lainnya.
3. "Tadarus Al-quran daring", kegiatan ini dapat dilakukan satu minggu sekali melalui media sosial seperti zoom metting. Tadarus Al-quran daring dilakukan dengan mengajak keluarga maupun teman dengan tujuan untuk mengkhatamkan Al-quran di bulan suci Ramadan. Kegiatan ini sangat bermanfaat sekali, meskipun kondisi sekarang tidak memungkinkan untuk tadarus di masjid. Hal itu tidak menjadi halangan untuk tadarus bersama sekaligus berbagi dan bertukar pendapat mengenai hal yang positif saat bulan Ramadan.
4. "Lomba daring", kegiatan ini dilakukan dengan cara mengadakan lomba secara daring. Misalnya lomba menulis kaligrafi, lomba menulis puisi dengan tema Ramadan, lomba TikTok misalnya dengan tema tips berpuasa dimasa pandemi, dan masih banyak lagi. Kemudian hasil karya tersebut diunggah di media sosial seperti (youtube, instagram, dan facebook).
5. "Menyebarkan kebaikan", di bulan yang berkah ini tepat untuk berbagi dan menyebarkan kebaikan melalui media sosial. Kita dapat membagikan dan memberi informasi tentang momen-momen penting seputar Ramadan dengan cara mengirimkannya ke media sosial seperti grup WhatsApp, facebook, dan media sosial lainnya.
Kita sebagai generasi milenial yang bisa mengendalikan teknologi diharapkan mampu membantu dan menciptakan jaringan belajar daring bersama agar kita selalu bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan walau hanya melalui media sosial saja. Semoga dengan adanya kegiatan ini di bulan Ramadan, ibadah puasa yang kita jalani menjadi berkah dan bermanfaat. Semoga pandemi Covid-19 cepat berlalu dan kehidupan bisa kembali normal seperti dahulu.
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
