Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Berkah Ramadan: Disiplin, Jujur, dan Membersihkan Diri
Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh rahmat dan ampunan. Di bulan Ramadan yang penuh berkah ini orang berlomba-lomba untuk mendapatkan pahala dan keutamaan Ramadan. Allah SWT menjadikan bulan yang fitrah ini menjadi bulan yang penuh dengan kebaikan, kemuliaan, keindahan, sekaligus manfaat jasmani dan rohani. Bulan Ramadan memiliki beberapa keutamaan, salah satunya adalah bahwa pintu-pintu surga terbuka dan pintu-pintu neraka ditutup, serta setan-setan diikat oleh Allah SWT. Bulan Ramadan juga disebut bulan kemuliaan, karena bertepatan dengan hadirnya malam Lailatul Qadar yaitu malam turunnya ayat-ayat pertama Al-quran kepada nabi Muhammad SAW.
Ramadan kali ini cukup berbeda dengan Ramadan sebelumnya, karena adanya pendemi Covid-19. Meskipun berbeda, kita harus tetap menjalani ibadah puasa dengan penuh keimanan dan keikhlasan. Saat kondisi sekarang kita tidak diperbolehkan beraktivitas diluar rumah kecuali ada urusan yang mendadak. Menjalani ibadah puasa saat pandemi Covid-19 adalah sebuah tantangan, yang menuntut kita untuk memperbanyak melakukan hal-hal yang baik, lebih meningkatkan keimanan, dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Walaupun berada di rumah saja, banyak hal-hal positif yang dapat kita lakukan saat bulan Ramadan dan menjadi ladang pahala.
Di bulan yang fitrah ini sangat cocok untuk melakukan hal-hal yang baik, seperti mengadakan kegiatan berbagi, safari Ramadan, mengkhatamkan Al-quran, dan masih banyak lagi hal positif yang dapat dilakukan. Bulan Ramadan sangat mulia, tidak hanya menahan lapar dan haus saja, tapi juga menahan amarah dan emosi. Banyak hal yang dapat dipelajari di bulan yang suci ini, Ramadan mengajarkan kita untuk selalu bersyukur karena masih diberi nikmat dan rezeki yang cukup oleh Allah SWT.
Bulan Ramadan memiliki banyak keberkahan, keutamaan, dan berbagai keistimewaan yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan lainnya. Beberapa berkah dalam bulan Ramadan, yaitu: Disiplin, Jujur, dan Membersihkan Diri, berikut pemaparannya:
1. Disiplin
Perilaku disiplin adalah perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban. Perilaku ini wajib kita terapkan di kehidupan sehari-hari, di bulan Ramadan harus membangun sikap kedisiplinan dalam mengoptimalkan pemanfaatan waktu. Kedisiplinan dalam pemanfaatan waktu ibadah di bulan Ramadan, harus seimbang dengan ibadah lainnya. Sebagai umat muslim, kita harus pandai membagi waktu dalam beribadah dan bekerja. Agar ibadah puasa yang kita jalani menjadi hikmat dan penuh berkah.
2. Jujur
Sikap jujur adalah sikap yang lurus hati, jujur juga dapat diartikan tidak curang, melakukan sesuatu sesuai dengan aturan yang berlaku, dan sebagainya. Salah satu hikmah saat kita menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan adalah menanamkan kepada diri kita sikap kejujuran. Dalam bulan Ramadan umat muslim menjalankan ibadah puasa, setiap orang yang berpuasa tidak ada yang mengawasinya. Tidak ada yang tau apakah orang tersebut benar-benar berpuasa atau tidak, yang tau hanyalah dirinya sendiri. Oleh karena itu, sikap kejujran harus ditanamkan sejak dini, agar kelak terbiasa untuk berprilaku jujur. Apalagi saat bulan Ramadan, sikap kejujuran harus diterapkan. Karena, berbohong saat bulan Ramadan dapat membatalkan puasa kita. Maka dari itu, bersikap lah jujur kepada diri kita sendiri.
3. Membersihkan Diri
Membersihkan diri adalah sikap untuk memohon ampunan kepada Allah SWT. Bulan Ramadan adalah bulan yang suci, bulan yang penuh berkah, bulan yang penuh rahmat, dan bulan yang penuh dengan ampunan. Di bulan yang mulia ini, umat muslim berlomba-lomba mencari pahala, bertaubat kepada Allah, dan introspeksi diri. Bulan Ramadan pintu taubat terbuka, umat muslim dapat saling maaf memaafkan. Dengan cara bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah di bulan Ramadan, hal itu dapat membersihkan diri kita dari dosa-dosa yang pernah diperbuat. Karena bulan Ramadan adalah bulan taubat dan bulan ampunan.
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
