Orientasi Hidup
"Dunia ibarat bayangan. Bila ada di depan kita tak pernah bisa mengejarnya, bila ada di belakang kita maka dia akan mengikuti"
(Dwi Handayanti)
Ya Allah, berikan kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat dan selamatkan dari siksa api neraka. Doa yang selalu terpanjat kepada-Nya.
Dalam menjalani kehidupan, ketika kita menempatkan akhirat sebagai tujuan maka keuntungan-keuntungan dunia pun bisa teraih.
Di bulan Ramadhan ini kita berlatih untuk melihat dunia secukupnya saja. Segala kebutuhan dunia kita dicukupi Allah SWT. Untuk dapur ada, sekolah anak ada, jalan-jalan, pergi haji ada, dan infaq selalu ada. Masyaa Allah.
Saat berbuka puasa, kapasitas perut kita sangat terbatas. Adakalanya berbuka dengan segelas kolak sudah terasa cukup. Begitulah dunia. Sebenarnya kebutuhan untuk diri kita sendiri tidak terlalu banyak. Namun berarti kaum muslimin/ah tidak boleh kaya. Nabi Sulaiman as adalah orang yang sangat kaya raya. Sebagian besar sahabat Rasul adalah pengusaha kaya. Salah satu contohnya adalah Abdurrahman bin Auf yang selalu sukses dalam bisnisnya.
Abdurrahman bin Auf menjadi salah satu contoh sahabat yang selalu diikuti dunia. Artinya rezekinya mengalir terus. Masyaa Allah.
Abdurrahman selalu menyisihkan sebagian pendapatan untuk diinfaqkan. Bahkan pernah saat pulang dari berniaga, Abdurrahman pernah mengiinfaqkan seluruh keuntungan bisnisnya.
Dan sungguh Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Abdurrahman bin Auf tidak jatuh miskin dengan sedekahnya.