Bang Pray
Bang Pray Freelancer

Pengajar dan pendidik yang menginginkan perubahan pendidikan yang lebih baik, sebagaimana konsep pendidikan Islam dalam waktu yang singkat menghasilkan orang-orang yang hebat. Tertarik pada teknolgi informasi, aplikasi android, teknologi pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Mengatasi Sakit Kepala dan Pusing serta Mag Saat Menjalani Ibadah Puasa

28 April 2020   08:27 Diperbarui: 28 April 2020   08:28 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengatasi Sakit Kepala dan Pusing serta Mag Saat Menjalani Ibadah Puasa
www.klikdokter.com

Mengawali puasa setelah sekian lama tidak menjalani puasa tentu terasa berat, sebab tubuh memerlukan waktu untuk beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi, yaitu yang mulanya kita  makan tiga kali sehari kemudian berubah menjadi dua kali sehari itupun waktu sangat berjauhan.

                Pengalaman saya waktu mengawali puasa, ada kendala yang sedikit mengganggu ibadah puasa saya dan aktifitas saya pada hari pertama yaitu sakit kepala. Meskipun tergolong sakit yang ringan, namun rasa cenat cenut yang muncul terus di kepala cukup mengganggu ibadah puasa dan aktifitas harianku.   Rasa cenat cenut itu kadang ringan kadang berat sampai kepala sakit, hingga menimbulkan pusing.

                Hingga saya bilang ke istri kalau kepala terasa sakit dan pusing, kemudian istri memberikan terapi ringan yang praktis dan tidak memerlukan waktu yang lama. Dan alhamdulillah sakit kepala berangsur-angsur sembuh. Lantas bagaimana terapi yang dilakukan? Bisa dilakukan sambil duduk atau berbaring dengan rileks.

Pertama, rapatkan jari telunjuk, jari tengah dan jari kelingking kemudian ketuklah kepala atas  antara 7 sampai 9 kemudian katakan dalam hati: "saya ridha, saya ikhlas, saya bertawakal kepada Allah." Sambil membaca dzikir atau kalimah thayyibah.

Kedua, setelah mengetuk-ngetuk kepala bagian atas kemudian lanjutkan dengan mengetuk-ngetuk atas atas alis sebelah kanan baru sebelah kiri, gunakan jari telunjuk dan jari tengah yang dirapatkan. Sebanyak 7-9 kali ketukan. Katakan dalam hati sebagaimana langkah pertama.

Ketiga, masih menggunakan jari telunjuk dan jari tengah lakukan ketukan pada  bawah mata sebelah kanan dahulu kemudian kiri sebagimana langkah sebelumnya.

www.cnnindonesia.com
www.cnnindonesia.com
Keempat, lakukan ketukan di bawah lubang hidung memakai jari telunjuk dan tengah seperti sebelumnya.

Kelima, lakukan pengetukan pada dagu menggunakan jari telunjuk dan tengah sebagaiman langkah-langkah sebelumnya.

Keenam, ini merupakan langkah yang terakhir yaitu lakukan pengetukan pada bagian dada sebelah kanan dan kiri sambil terus ikhlas, ridha, pasrah dan tawakal kepada Allah memohon agar diberi kesembuhan.

                Begitulah langkah-langkah terapi yang dilakukan istri kemudian saya praktekkan sendiri, alhamdulillah sakit kepala dan pusing-pusing berangsur-angsur sembuh. Terapi ini juga bisa digunakan untuk meringankan dan mengatsi sakit mag saat menjalani ibadah puasa ramadhan, sehingga aktifitas ibadah puasa dan aktifitas harian bisa jalan dengan baik.

                Kemudian saya bertanya kepada istri terapi apa namanya. Ia mengatakan bahwa ini  PPA  for Healing. Saya sendiri kurang tau apa itu PPA for Healing, kemudian saya googling, ternyata PPA kepanjangannya adalah Pola Pertlongan Allah. Kalau kompasioner pengen lebih tau tentang PPA for Healing bisa mengunjungi situs melalui link berikut PPA for Healing. Semoga bermanfaat.

Selamat menunaikan Ibadah Semoga Selalu.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun