Junaedi Ham
Junaedi Ham Wiraswasta

Bekerja di Balang Institute Indonesia

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sayur "Balante" Orang Makassar Bilang, Sayur Bening

13 Mei 2019   21:56 Diperbarui: 13 Mei 2019   22:14 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sayur "Balante" Orang Makassar Bilang, Sayur Bening
fimale.com

"yang penting adaji sayur balante, kalau bangunki makan Sahur" tutur Samalang kepada istrinya, seolah tidak ingin merepotkan.

Balante adalah istilah orang Makassar-Bantaeng menyebut sayur bening, yang entah sejak kapan kata ini mulai digunakan, yang jelas kata ini sudah familiyar sejak saya masih kecil dan sering menikmatinya di meja makan.

Samalang yang berprofesi sebagai petani sekaligus pengelola bengkel kecil dan tambal ban di depan rumahnya sangat suka dengan sayur balante. Tiap pulang dari kebun yang tidak jauh dari rumahnya di dusun Sarroanging desa Mappilawing, tidak pernah lupa membawah sayur. 

Beberapa jenis sayur memang sengaja ditaman jauh hari sebelumnya, kacang-kacangan, labu, singkon untuk diambil daunnya, dan memang untuk persiapan bulan puasa, sebagian untuk dijual, dan yang paling utama untuk kebutuhan komsumsi di rumah. Mereka tahu persis( masyarakat Sarroanging) kebutuhan sayur saat bulan puasa akan mengalami peningkatan.

"saya kalau mau masuk bulan puasa pasti tanamka sayur, bukanji sebenarnya mau dijual semua. Tapi ituji kalo buka puasamaki sama sahur". Menurut Samalang sahur dan buka puasa tanpa sayur,  tidak sempurna.

Sayur balante sangat istimewa bagi sebagian orang Bantaeng, cara menyajikannya juga sederhana. Misalnya sayur bening dari buah labu. Siapkan labu yang masih mudah, biasanya ukuran yang masih kecil berdiameter 20 sampai 35 yang warna kulitnya hijau gelap mengkilat, beberapa pecinta labu dan sayur bening lebih suka labu  yang sangat mudah karena memiliki rasa yang istimewa dan renyah dari jenis labu hijau. Labu kemudian dipotong kecil dengan ukuran lebar kurang lebih 1 cm dengan 2 cm. Cuci bersih lalu rebus 5 sampai 7 menit.

Siapkan tambahan dedaunan, paling cocok daun kacang-kacangan, jangan lupa tambahkan juga jagung manis, lalu masukkan ke dalam rebusan labu yang telah mendidih agar matangnya bersamaan. Masaknya jangan kelamaan agar kandungan gizi dalam sayur tidak larut dan menguap bersama air. Matikan apinya lalu tambahkan garam dan penyedap rasa lainnya, hindang dan siap santap saat sahur dan berbuka.

Catatan;
Labu adalah salah satu sayuran yang  sangat rendah kalori, tidak mengandung lemak jenuh atau kolesterol, namun kaya serat makanan, anti-oksidan, mineral, vitamin. Labu adalah salah satu sayuran yang direkomendasikan oleh para ahli medis untuk mengurangi kolestrol dan penurunan berat badan. Begitupun dengan daun kacang-kacangan akan menjadi rekomendasi menu sehat menemani ramadhanmu.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun