Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Guru

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

TRADISI

Melihat Sejarah Mudik Gratis, Masih Nyamankah?

15 April 2023   23:56 Diperbarui: 16 April 2023   00:10 2244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melihat Sejarah Mudik Gratis, Masih Nyamankah?
Mudik dengan pesawat. /koleksi pribadi

Jika Anda berada di negara tersebut pada tanggal jatuhnya istilah Mudik pada mereka, dipastikan semua jalan akan padat pada awal hari, namun pada hari berikutnya, kota besar akan seperti kota mati, karena mereka sedang berada di daerahnya masing-masing.

Hanya saja, hal yang membedakan adalah di kedua negara tersebut tidak ada istilah Mudik Gratis. Untuk istilah Mudik Barengnya, itu jelas sama dan terkadang banyak yang menggunakan mobil pribadi untuk pulang kampung sebentar.

Pengalaman saya saat di Korea Selatan yang bertepatan dengan Chuseok, sungguh terksiksa karena terjebak seharian di jalanan yang menjadi macet dan itu termasuk jalan bebas hambatan juga. 

Sungguh, masalah Urbanisasi ini, ternyata tidak hanya terjadi pada negara berkembang saja, namun juga melanda di negara maju sekalipun.

Dengan jumlah penduduk yang sangat besar di Indonesia, apabila tidak ada program Mudik Gratis yang ditawarkan oleh banyak lembaga negara mulai dari Angkatan laut dengan Kapal perangnya, Angkatan darat dengan Truk Militernya. 

Banyak kementerian tang salah satunya adalah Kementerian perhubungan dengan armada bus Damri dan Kereta apinya. 

Hebatnya, berbagai perusahan yang berada di kota besar, juga memfasilitasi mudik gratis dengan bus bagi para pegawai dan karyawannya, agar mereka semua bisa tiba di kampung halaman yang menjadi tujuan tepat waktu sebelum tanggal 1 Syawal.

Beberapa kasus sebelum adanya tawaran pada masyarakat akan program mudik gratis ini, banyak kejadian yang memprihatinkan, karena jalanan menjadi padat, tingkat kecelakaan menjadi tinggi, angka kejahatan menjadi naik dan harga tiket melambung fantastis tak terjangkau dan masih banyak permasalahan lainnya.

Dari beberapa layanan untuk mudik gratis, sudah bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat secara offline, yaitu mendaftar dengan datang ke instansi yang menawarkan, atau secara online dengan menunjukan dokumen KTP atau SIM. Semuanya serba gratis alias tidak ditarik biaya sepersen pun.

Apakah aman dan nyaman?

Aman? Tentu saja aman, karena semua rombongan kendaraan akan dikawal oleh pihak kepolisian dari satuan lalu liintas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun