Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Guru

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tergiur Promo di Bulan Ramadan, Mau Untung, Eh, Malah Buntung!

21 Maret 2024   21:06 Diperbarui: 21 Maret 2024   21:09 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tergiur Promo di Bulan Ramadan, Mau Untung, Eh, Malah Buntung!
Banyak diskon besar yang ditawarkan hingga membuat salah hitung. Sumber gambar Kompas.id

Pengirim paket menyebutkan bahwa, barang tidak boleh dibuka dulu sebelum dibuka, tapi saya jelaskan bahwa barang tetap saya buka dan bila tidak sesuai pun tetap  akan saya bayar. Ternyata benar bahwa spesifikasi tidak sesuai.

Karena saya sudah berjanji, maka barang pesanan saya tersebut tetap saya bayar meskipun tidak sesuai. Saya tidak ingin, puasa saya di bulan Ramadan batal hanya gara-gara hati ini mengomel dan tidak ikhlas.

Salahnya di mana?

Pertama, kesalahan terletak pada saya sendiri yang abai untuk menge-check lapak online tersebut yang sudah terverifikasi apa belum dan juga sudah terjaga kepercayaannya dari konsumen yang sudah membeli melalui testimoni dari mereka yang ada pada kolom komentar.

Kedua,. kealpaan berikutnya terletak pada penghitungan discount yang ditawarkan dari total harga yang ditawarkan. Biasanya hal ini terjadi saat kita ada di Mall atau Toko besar, dan baru sadar setelah kita membayarnya di kasir.

Ketiga, kemalasan diri kita untuk mencari informasi lengkap dan membandingkan spesifikasi barang yang ingin kita beli di berbagai lapak online untuk membandingkan kualitas barang, kesesuaian barang yang ditawarkan dan barang yang diterima,

Keempat, prasangka baik dalam diri kita bahwa semua toko atau lapak pastilah akan amanah dan jujur dalam menjalankan bisnis penjualannya apalagi seperti di bulan ramadan saat ini yang diperkirakan tingkat buying konsumen diperkirakan akan menjadi tinggi.

Kelima, hawa nafsu kita untuk berburu barang di bulan Ramadan ini sangatlah tinggi dan karena permintaan sangat tinggi daripada penawaran, terkadang membuat diri kita seperti gelap mata dalam berbelanja sampai tidak berlogika bahwa sebetulnya hal itu adalah kebutuhan atau keinginan (nafsu) semata.

***

Dari kesemuanya di atas, rasanya tidak ada salahnya untuk selalu berfikir logis dalam berbelanja meskipun ada banyak diskon yang ditawarkan. Justru di bulan Ramadan ini, adalah saatnya untuk menyembuhkan sifat Shopaholic (penyakit suka belanja) dalam diri kita menjadi Shopalogic ( belanja hanya untuk kebutuhan yang logis) agar keuangan kita tetap sehat setelah lebaran usai.

Silakan belajar dari kisah pengalaman pribadi dalam belanja yang ingin untung namun malah buntung di Ramadan bercerita 2024.

ramadan bercerita 2024 hari 11

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun