Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Guru

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mengaku Mencintai Rasululloh SAW?,Tonton Muhammad: The Messenger of God (2015)

1 April 2024   18:02 Diperbarui: 1 April 2024   18:05 2929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengaku Mencintai Rasululloh SAW?,Tonton Muhammad: The Messenger of God (2015)
Poster film Muhammad : The Messenger of God. Sumber gambar innor.

Maaf, apakah Anda semua sudah menonton film religi Muhammad : The Mesenger of God, besutan Sutradara Iran, Majid Majidi ini?

Jika belum, inilah saatnya yang tepat untuk menontonnya. Apalagi, jika Anda sebagai orang muslim selalu mengatakan ' Mencintai Rasululloh SAW' baik secara lisan maupun dalam hati, namun tidak pernah mengetahui kisah selengkapnya tentangan nabi kita tersebut. Ironis, kan!?

Film yang apik dan detil menggambarkan kehidupan masyarakat di zaman Jahiliyah (kegelapan). Tidak ada benar atau salah, tidak ada perasaan berdosa atau bersalah, tidak ada hal yang patut disembah kecuali hanya mengumbar kemaksiatan dan nafsu duniawi.

Bagaimana pengaruh para penguasa dengan, Bani Hasyim dan masyarakat suku Quraisy, divisualkan secara menarik dengan dialog-dialog yang mudah dipahami karena sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.

Meskipun pada proses awalnya, film ini diperkirakan akan menuai kontroversi, namun ternyata, setelah melalui proses awal yang panjang, kaun Syiah dan Sunni di beberapa Negara Arab, tidak mempermasalahkan dan menerimanya.

Film yang skenario awalnya di tahun 2007 sampai selesai di tahun 2014 dengan pemutaran perdana atau premiernya pada awal tahun 2015, telah meraup keuntungan yang sangat besar.

Terlepas dari tujuan itu, Majidi sang Sutradara, melalui film Muhammad : The Messenger of God, hanya ingin memberikan pemahaman pada negara barat yang menentang Islam, bahwa ajaran agama Islam itu sesungguhnya agama yang seperti apa?


Kisah dibangun untuk menggambarkan masyarakat saat beliau, Muhammad yang dilahirkan sekitar tahun 570.  Perjalanan semenjak dari kecil sampai menjadi nabi, sosok beliau tidak divisualisasikan secara nyata dan jelas, melainkan dari sisi sinematografi yang lainnya. Oleh karena itu, film ini sesuai dengan harapan para kaum muslim di berbagai Negara.

Cerita Raja Abrahah yang memimpin pasukan gajah dengan ribuan tentara yang akan menaklukan kota Mekah dan menghancurkan Ka'bah menjadi pembuka menit awal dari film ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun