Edwin Gusani
Edwin Gusani Freelancer

"Iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan bayi. Namun ilmu tanpa iman, bagaikan lentera di tangan pencuri," - Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kenalan Sama Obrog-obrog, Tradisi Ramadan Unik yang Hanya Ada di Majalengka

26 Maret 2024   13:00 Diperbarui: 26 Maret 2024   13:07 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenalan Sama Obrog-obrog, Tradisi Ramadan Unik yang Hanya Ada di Majalengka
Tradisi unik ramadan 'obrog-obrog' khas Majalengka/Dok Pribadi

Bulan Ramadan selalu saja menjadi bulan yang ditunggu-tunggu oleh setiap insan beriman di seluruh penjuru dunia ini. Bukan hanya momen ibadahnya semata, banyak sekali tradisi unik yang juga dinanti, tidak terkecuali di Tanah Air.

Salah satu tradisi unik kali ini adalah obrog-obrog yang merupakan ciri khas yang selalu digandrungi setiap masanya di Kabupaten Majalengka.

Majalengka merupakan salah satu kabupaten yang ada di Jawa Barat bagian timur. Melihat dari geografisnya, Majalengka sangat kental perpaduan budaya sunda dan kecirebonannya.

Obrog-obrog disini merupakan tradisi unik yang ada setiap kali bulan ramadan tiba di Kota Angin, khususnya pada saat waktu sahur tiba.

Obrog-obrog yakni tradisi membangunkan sahur warga di setiap dusun bahkan setiap rukun warga dengan membunyikan alat musik perkusi sederhana hingga pada perkembangannya menjelma organ keliling.

Personel obrog-obrog Kp. Babakan RW 05 Desa Waringin/Dok Pribadi
Personel obrog-obrog Kp. Babakan RW 05 Desa Waringin/Dok Pribadi

Ya, obrog-obrog dari masa ke masa memang telah mengalami perubahan dari segi alat musik yang dibawakan ramai berkeliling kampung tersebut.

Menilik informasi sepuh, dahulu kala hanya kentongan bambu yang dijadikan alat untuk membangunkan warga untuk santap sahur di bulan ramadan.

Beranjak dari sana, mulailah masuk alat musik seperti bedug, gong, hingga genjring. Personil obrog-obrog pun sangat beragam dari beragam kalangan.

Mulai dari anak-anak, pemuda, hingga tokoh masyarakat ikut berpartisipasi dalam obrog-obrog ini. Akan tetapi, tetap ada tim inti yang memegang alat musik tersebut dan diiringi dengan rombongan yang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun