RAMADAN Pilihan

Ulama Perlu Imbau Umat Bijak dalam Penggunaan Plastik

10 Mei 2019   21:47 Diperbarui: 10 Mei 2019   22:02 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ulama Perlu Imbau Umat Bijak dalam Penggunaan Plastik
Masjid Fatahillah, Tn. Abang Jakarta. Foto | Dokpri

Sungguh, saya bersyukur bahwa kesadaran penggunaan plastik dengan cara mengurangi penggunaan kantong plastik di berbagai kegiatan keagamaan makin berkurang.

Belum lama ini penulis menyaksikan anggota jamaah shalat Jumat di Masjid Fatahillah, Blok B Tanah Abang, Jakarta berupaya menghindari penggunaan kantong plastik.

Antre ambil makanan gratis. Foto | Dokpri
Antre ambil makanan gratis. Foto | Dokpri
Panitia masjid, yang terletak di lantai atas pasar Tanah Abang ini, berupaya menghindari penggunaan bungkus plastik sekecil mungkin ketika anggota jamaah antre untuk mendapat makanan.

Jadi, anggota jemaah untuk mendapat makanan cukup mengambil makanan tersedia menggunakan jepitan. Lalu, disambut dengan tangan dan 'hap' disantap.

Di masjid yang tergolong megah itu, sudah menjadi kebiasaan usai shalat Jumat jamaah mendapat makanan gratis. Di sini mereka bisa mengambil makanan berupa air kelapa dan sejumlah makanan lainnya.

Hanya gelas cangkir terbuat dari plastik yang dimanfaatkan untuk minum. Lainnya, tak ada penggunaan plastik. Itu pun cara pembuangannya ditampung di tong sampah yang kemudian oleh pemulung bisa dimanfaatkan agar mudah didaur-ulang.

Makan di teras masjid. Foto | Dokpri
Makan di teras masjid. Foto | Dokpri
Pada kesempatan lain, ketika penulis ikut kegiatan manasik di sebuah rumah makan, panitia penyelenggara juga mengurangi penggunaan plastik. Itu pun yang digunakan air kemasan dalam gelas kecil. Lainnya, untuk nasi terbungkus daun pisang. Sedangkan lauk-pauknya diletakkan di sebuah piring beling.

Dan, pada saat Ramadan ini, penulis juga merasa bangga di beberapa masjid yang menggelar acara buka bersama, muncul kesadaran bahwa penggunaan kantong plastik beresiko menimbulkan penyakit kanker.

Misalnya untuk kantong plastik berwarna gelap untuk membungkus daging (kurban) atau makanan lain sangat tidak baik bagi kesehatan. Apa lagi makanan itu bersentuhan langsung dengan makanan yang dikonsumsi.

Piring terbuat dari anyaman bambu. Foto | Dokpri
Piring terbuat dari anyaman bambu. Foto | Dokpri
Penulis berpendapat, puasa penggunaan kantong plastik tak cukup hanya sebatas saat Ramadan saja. Tetapi harus berkelanjutan. Mengapa?

Laman Greenpeace.org mengingatkan kita semua bahwa plastik terus 'mencekik' bumi. Sebab, plastik sekali pakai terus mengotori lingkungan bahkan sudah sering dijumpai satwa-satwa di sekitar laut mati akibat memakan plastik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun