RAMADAN Pilihan

Sempatkanlah ke Gedung Bayt Al Quran dan Museum Istiqlal

16 Mei 2019   07:10 Diperbarui: 16 Mei 2019   14:08 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sempatkanlah ke Gedung Bayt Al Quran dan Museum Istiqlal
Gedung Bayt Alquran. Foto | Dokpri

Sejatinya gagasan membangun Gedung Bayt Alquran dimaksudkan sebagai sarana edukasi tentang beragam koleksi mushaf Alquran. Menteri Agama (Tarmizi Taher) seusai  Festival Istiqlal mendapat pertanyaan terkait penyimpanan Alquran terbesar.

Jawabannya, secara spontan, Bayt Alquran. Lantas, dicarilah lokasi di area Taman Mini Indonesia Indah (TMII).  TMII merupakan gagasan awal almarhumah Ibu Tien Soeharto. Bersamaan itu pula, dibangunlah Museum Istiqlal (1994) yang menyajikan beragam khazanah Islami, baik tradisional maupun kontemporer. Jadi, ada dua gedung yang menjadi satu kesatuan. Disebut demikian karena ada 'dua dunia' saling melengkapi.

Hadirnya Bayt Alquran dan Museum Istiqlal diharapkan dapat memberikan informasi pendidikan tentang berbagai dimensi kultural Islam. Karena itu, melalui Bayt Alquran dan Museum Istiqlal tidak hanya dituntut untuk mampu menangkap berbagai informasi budaya pada level nasional, tetapi juga di tingkat internasional.

Foto | Mutiarailmu
Foto | Mutiarailmu

Dari catatan yang diperoleh, bangunan tersebut  berdiri di atas tanah wakaf almarhumah Ibu Tien Soeharto, seluas 20.013 meter persegi dengan luas bangunan 20.402 meter persegi. Sesuai rencana, Bayt Alquran dan Museum Istiqlal dibangun sebagai pusat kebudayaan bertaraf internasional, yang mempresentasikan bukan saja khazanah budaya Islam Nusantara, tetapi juga menampilkan khazanah kebudayaan Islam berbagai belahan dunia dengan latar belakang sejarah sosial dan budayanya masing-masing.

Mengapa disebut Bayt Alquran dan Museum Istiqlal?

Alasannya antara lain: Bayt Alquran (Rumah Al-Qur'an) disepakati sebagai pengganti istilah Museum Alquran. Hal itu untuk menghindarkan kekeliruan persepsi sebagian orang yang memahami arti dan makna museum yang sering dikonotasikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang kuno dan lapuk. Sebutan Bayt Alquran juga terdengar lebih religius.

Sedangkan nama Museum Istiqlal merupakan kelanjutan dari Festival Istiqlal I tahun 1991 dan Festival Istiqlal II tahun 1995. Istiqlal menurut bahasa Arab berarti proklamasi. Jadi maknanya adalah proklamasi umat Islam Indonesia untuk mempersembahkan karya budayanya kepada seluruh umat manusia.

Dua bangunan ini memberikan makna bahwa Bayt Alquran menggambarkan fungsi Al-Qur'an sebagai petunjuk dan pedoman hidup manusia (Rahmatan lil 'alamin: rahmat bagi semesta alam). Sedangkan Museum Istiqlal menjadi wujud nyata dari hasil pelaksanaan petunjuk Allah dalam kehidupan dan budaya umat Islam Indonesia. 

Karenanya, sempatkanlah berwisata ke gedung ini. Mumpung masih bulan Ramadan. Sungguh tepat pada bulan suci ini mereguk inspirasi melalui wisata relejius di Gedung Bayt Alquran.

Selamat jalani puasa Ramadan.

Sumber bacaan satu dan dua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun