Eka Herlina
Eka Herlina Freelancer

Seorang teman bagi temannya, seorang anak bagi ibu, dan seorang perempuan bagi dirinya.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Menemui Cerita Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi di Mesjid Raya Padang

9 Maret 2025   23:25 Diperbarui: 29 Maret 2025   07:12 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menemui Cerita Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi di Mesjid Raya Padang
Ilustrasi foto : Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi ( Sumber foto : Dokpri)

Lalu, siapakah Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi sehingga namanya berkesan bagi masyarakat Minangkabau? 

Mengenal sosok Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi

Ilustrasi foto : Masjid Raya Sumatera Barat yang beralih nama menjadi Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi (sumber foto: Dokpri)
Ilustrasi foto : Masjid Raya Sumatera Barat yang beralih nama menjadi Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi (sumber foto: Dokpri)

Nama Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi mungkin bagi sebagian orang masih asing, tapi bagi masyarakat Minangkabau nama tersebut melekat dengan penuh kekaguman. 

Pasalnya, syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi merupakan satu diantara 3 orang Indonesia, khususnya yang berasal dari Minangkabau yang pernah menjadi Imam  dan khatib Masjidil Haram, Mekah Mukkaramah. 

Tidak saja sekedar menjadi Imam beliau juga menjadi staff pengajar di Masjidil Haram, sebuah profesi yang tidak mudah dan tentunya mengagumkan. Sebab, untuk berada di posisi tersebut dibutuhkan keilmuan yang tinggi. 

Syeikh Ahmad Khatib al Minangkabawi lahir di Koto Tuo, Desa Kota Gadang, kec. Ampek Angkek Candung, Agam, Sumatera Barat pada 26 Mei 1860 atau 6 Dzulhijjah 1276 H dengan nama Ahmad Khatib bin Abdul Latif al Minangkabawi.

Beliau lahir di tengah keluarga bangsawan, dimana kakeknya bernama Abdullah merupakan ulama. Oleh masyarakat koto Gadang kakeknya diberi gelar Khatib karena kerap ditunjuk sebagai imam dan khathib. 

Sejak itu gelar Khatib melekat pada Abdullah hingga berlanjut ke keturunannya di kemudian hari termasuk kepada cucunya, Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi.

Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi menempuh pendidikan formal yang dikelola Belanda pada saat itu di kampung halamannya. Disamping itu, ia juga mempelajari ilmu agama dari sang ayah, Syekh Abdul Lathif. 

Pada 1287 H, Ahmad kecil diajak oleh sang ayah menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Namun setelah pelaksanaan ibadah haji selesai, sang ayah kembali ke Sumatera sementara Syekh Ahmad tetap berada di Mekkah untuk menuntut ilmu dari para ulama Mekah, terutama yang mengajar di Masjidil Haram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun