Tantangan Menjadi Mahasiswa di Perantaun di Bulan Ramadan
Tantangan Menjadi Mahasiswa di Perantaun dibulan Ramadan
Bulan ramadan adalah bulan yang penuh berkah. Selain kita berlomba-lomba dalam mencarai pahala , bulan Ramadan juga menjadi salah satu momen kita dapat silaturahmi antara sesama terutaman keluaraga. Dimana dalam kesempatan bulan Ramadan ini dimanfaatkan kita dan anggota keluaraga untuk melakukan aktifitas bersama. Namun momen- momen tersebut tidak berlaku untuk kita anak perantau dikota orang.
Kita sebagai mahasisawa perantauan, menjalankan bulan puasa dikota orang terasa berbeda dibandingkan dikampung halaman. Banyak sekali momen-momen istimwea yang terlewatkan seperti berbuka dan sahur bersama anggota keluaraga. Selain itu juga kita tidak dapat menikmati hidangan buka puasa dan sahur yang biasanya disajikan oleh ibu. Terawih dan tadarus bersama teman-teman masa kecil pun akan terlewatkan juga pada bulan ramadan kali ini. Walapun kita diperantauan, keistimewaan bulan ramadan harus tetap belanjut. Meskipun kita saat ini jauh dari keluarga, kita masaih ada teman-teman sesame perantau dikota orang yang saling membatu untuk memeriahkan bulan suci Ramadan kali ini. Kita akan saling mengingatakan waktu bangaun sahur agar tidak kesiangn.
Kondisi jauh dengan keluaraga tidak mempengerahui semangat kita dalam menyambaut bulan suci Ramadan yang penuh cinta ini. Kita tunikan ramadan kali ini dengan suka duka bersama teman perantau diKota orang. Jangan jadikan peranatau menjadai penghamabat dalam menjalankan ibadah bulan suci Ramadan yang penuh berkah ini. Tetap mencarai pahalah sebayak mungkin dan berlomba-lomba dalam kebikan dibulan suci Rahamadan, tetap melanjutakan aktivitas perkulihan tanpa beban dibulan yang penuh berkah ini.
Ada keluaraga kita dirumah untuk mengetahui kabar gembira kita dan menyambuk kita dengan senyuman yang indah dirumah, yuk semangat anak rantau dikota orang yang penuh keistimewaan.