Eko S Nurcahyadi
Eko S Nurcahyadi Akuntan

Aktivis di Ormas, Pegiat Literasi, Pendididikan di Pesantren NU, Profesional Muda

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Hilang tetapi Sebenarnya Tidak Hilang di Ramadan 2020

5 Mei 2020   05:19 Diperbarui: 5 Mei 2020   05:18 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hilang tetapi Sebenarnya Tidak Hilang di Ramadan 2020
Lengang tadarus Alquran Musala Lemahsari Bawen Semarang dok Eko S Nurcahyadi

Masjid-masjid tak pernah sepi jamaah, halaqah-halaqah pengajian ada hingga di musala sudut-sudut kampung. Tak ketinggalan tadarus Alquran terdengar di setiap penggalan waktu.

Kemudian yang paling saya gemari adalah majlis-majlis zikir dan mujahadah banyak didirikan oleh para imam jamaah untuk tazqiyatun nafsi atau membersihkan hati.

Namun tahun ini saya harus berdamai dengan diri sendiri jika banyak hal tak terpenuhi. Kuasa Tuhan yang menurunkan wabah mengharuskan, dengan alasan dharurat bi syar'i (halangan sah) untuk memodifikasi cara pelaksanaan taqorub lilallahi (mendekatkan diri pada Allah) dengan menghindari jamaah dhahiriyah (fisik).

Karena itu kemudian banyak dilakukan kajian-kajian kitab kuning dan haflah zikir wal istighosah secara online. Siaran langsung melalui video streaming menjadi pilihan walaupun ada sesuatu yang dirasa belum lengkap jika tidak terjadi tajlisul ulama (duduk bersama guru).

Video streaming ngaji kitab Hikam oleh Gus Rifqi Azis PP Al Falahiyah Mlangi Yogyakarta dok Eko S Nurcahyadi
Video streaming ngaji kitab Hikam oleh Gus Rifqi Azis PP Al Falahiyah Mlangi Yogyakarta dok Eko S Nurcahyadi
Situasi ini sesungguhnya yang saya rasakan paling gelani (berat). Tawajuh (tatap muka) dengan guru melalui tajlisul ulama termasuk hal sangat esensial turunnya barokah ilmu. Sanad ilmu juga tersambung dengan cara seperti itu.

Atsar Ramadan 2020

Namun sesungguhnya kasih sayang Allah SWT lebih besar daripada sifat keadilannya. Karena itu meski banyak pembatasan amalan berjamaah namun kesungguhan hati hambanya menyembah maka nikmat yang lebih hakiki akan dilimpahkannya.

Demikian pula dengan kesabaran kita mengalami cobaan besar akan memperoleh derajat ruhaniyah yang mulia di sisi Allah Yang Maha Kuasa. Kemudian keikhlasan menanggung beban derita makin menjernihkan hati dan pikiran atas izinNya.

Tak ada nikmat lebih besar dari anugerah berupa makin matangnya aspek rohani melalui penerimaan atas semua yang datang dari Allah SWT.

Rahmat Tuhan sepintas tampak irasional dan imatematis sehingga inkalkulatif. Dus, nampak jika dikonversi secara material jauh dari memadai. Tetapi sesungguhnya nikmat ruhaniyah itu yang mampu merombak struktur kosmik yang akan memasok energi positif tak terhingga guna memulihkan ketidakseimbangannya.

Karena itu bagi saya pribadi Ramadan 2020 akan lebih besar fadhol-nya jika kita lebih banyak mengamalkan laku rohani sebagai bagian ibadah di bulan suci.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun