RAMADAN Pilihan

Makna Lebaran dalam Filosofi Jawa

6 April 2024   00:47 Diperbarui: 6 April 2024   00:49 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makna Lebaran dalam Filosofi Jawa
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Charak adalah sebuah tradisi unik yang biasa dilakukan oleh masyarakat Jawa Timur pada saat momen lebaran tiba. Tradisi ini dilakukan pada malam harinya tepat di malam takbiran atau hari kemis melati. 

Dalam tradisi ini, masyarakat Jawa Timur membuat replika burung yang dibuat dari bambu dan kertas atau kain, kemudian burung tersebut dihiasi dengan berbagai macam warna yang cerah. Sesuai dengan namanya, Charak berasal dari bahasa "cakar" yang artinya kuku burung. Tujuan dari tradisi ini adalah sebagai bentuk rasa syukur atas panen yang melimpah dan sekaligus menolak bala.

Labuhan adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta dalam bentuk pemberian sesaji atau sesajen. Sesajen merupakan bingkisan yang diisi dengan bahan-bahan seperti nasi, daging atau ayam, dan sayur-sayuran, yang disajikan sebagai tanda ucapan rasa syukur kepada Sang Pencipta. Tradisi Labuhan biasanya dilakukan di daerah-daerah yang dianggap sebagai tempat suci seperti di desa adat, makam pahlawan atau keramat, sungai, dan telaga.

Gerebeg adalah bentuk dari tradisi rakyat yang juga dilakukan pada saat momen lebaran tiba. Gerebeg merupakan tradisi unik yang tersebar di daerah-daerah Jawa seperti Surakarta dan Yogyakarta. 

Dalam tradisi ini, masyarakat mengadakan parade yang diisi dengan orang-orang yang mengenakan pakaian yang berwarna-warni serta membawa kendi atau tepak sirih di tangan mereka. 

Parade ini diiringi dengan musik tradisional Jawa yang dimainkan oleh musisi lokal. Tujuan dari tradisi ini adalah untuk menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Tuhan pada musim panen ini, serta menjalin silaturahmi antar warga masyarakat.

Selamatan adalah kegiatan sosial dan agama yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, khususnya di Jawa Tengah, saat momen lebaran tiba. Dalam tradisi ini, masyarakat Jawa biasanya membuka makanan atau menggelar hajatan sebagai bentuk rasa syukur dan memohon berkah dari Allah SWT. Selain itu, selamatan juga menjadi acara untuk mempererat rasa persaudaraan, menunjukkan rasa hormat dan menghargai kebersamaan.

Itulah beberapa tradisi unik yang biasa dilakukan oleh masyarakat Jawa saat momen lebaran tiba. Meskipun terdapat banyak tradisi yang berbeda-beda di setiap daerah, namun setiap tradisi mempunyai makna dan tujuan yang sama, yaitu sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Tuhan dan mempererat tali silaturahmi antar sesama.

Batu, 542024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun