Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kisahku, Indahnya Berteman Tanpa Memandang Segi Agama

17 April 2022   05:07 Diperbarui: 17 April 2022   05:52 2100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisahku, Indahnya Berteman Tanpa Memandang Segi Agama
Image by shutterstock.com

Saya memiliki seorang sahabat yang berbeda keyakinan. Dan kami menjalani persahabatan itu sudah bertahun-tahun lamanya. Sejak kami dipertemukan secara tidak sengaja oleh Kompasiana.

Ya. Dari menulis di Kompasiana-lah kami saling mengenal.

Awal mengetahui dia (sahabat saya itu) beragama Nasrani, terjadi saat kami akan bertemu di suatu tempat untuk membahas kegiatan seputar dunia literasi. Kebetulan kami tinggal di kota yang sama.

"Mbak Lilik, nanti ketemunya agak siangan, yaa. Aku harus pergi ke gereja dulu."

Demikian suatu hari dia menelpon saya.

"Oh, oke say. Siap!"

Hm. Apakah saya saat itu terkejut atau menyesal setelah mengetahui teman saya itu berbeda keyakinan? Tentu saja tidak. Saya justru excited dan berpikir, "Inilah saat yang tepat untuk belajar menerapkan hidup bertoleransi. Menguji sejauh mana sikap saling menghargai dan menghormati itu ada dalam diri saya."

Bersyukur kami bisa melewati persahabatan itu dengan baik. Kami menjalani setiap pertemuan dengan enjoy. Membicarakan hal-hal yang menyenangkan tanpa sedikit pun mengusik atau menyinggung perihal perbedaan agama kami.

Ya. Kami saling support satu sama lain. Semisal saat sedang jalan-jalan di sebuah mall, tiba-tiba terdengar azan Magrib berkumandang, sontak sahabat saya mempersilakan saya sholat terlebih dulu. Bahkan dia rela mengantar dan menunggu di depan musholla tanpa rasa jengah sedikit pun.

Demikian pula sebaliknya, saat dia pamit untuk menjalankan ibadahnya terlebih dulu di gereja sebelum kami bertemu, tentu saja saya tidak keberatan.

Damai Itu Indah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun