Elison Manisa
Elison Manisa Freelancer

Pendidikan, Lifestyle, Politik, Humaria, Literasi, Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Keluarga, Benarkah Bahagia Dibesarkan oleh Orangtua Ceria?

16 Maret 2024   11:34 Diperbarui: 16 Maret 2024   11:38 1745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

C. Mengajak mereka mengenal lingkungan

D. Mengajak belajar ilmu agama

E. Memberikan dorongan yang penuh dari orang tua. 

3. Kebahagiaan Orang Tua

Orang tua yang tenang dapat menciptakan suasana hati yang sejuk bagi anak-anaknya, orangtuanya tidak mudah terpancing emosi , orang tua harus mampu menjaga sensitif terhadap orang-orang disekitar dan anak-anak, jadi bisa menggunakan canda dan permainan yang tepat. Anakpun akan belajar bahwa emosi bisa diekspresikan dalam bentuk apapun bahkan ada alternatif lain untuk menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi. 

Selamat Ramadhan mari ciptakan ketenangan, keindahan, kesejukan, dan penuh kasih, ramadhan bukan sekedar puasa, tetapi lebih dari itu menciptakan kebahagiaan sejatinya. Menjadi keluarga yang sakinah mawadah dalam menghadapi badai kehidupan manusia.

4. Bagaimana Menjadi Orang Tua yang Ceria ?

Setiap orang inginnya ceria dan bahagia, bukan masalah yang menjadi batasan untuk bahagia atau harta kekayaan yang menjadi batasan. Melainkan:

A. Sadari dan kenali Potensi Emosi yang dirasakan

B. Cari tahu dan belajar hal-hal yang seringkali memancing emosi kita.

C. Mencari pusat pelatihan yoga senam sehat untuk menenangkan pikiran mencapai tujuan spritual selama puasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun