Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset
Bon Apetit, Kolak Labu Kuning dan Es Teler Buah Lokal Hidangan Locavore untuk Buka Puasa
Bahan pangan lokal buat saya selalu enak, lebih segar dan pasti jadi pilihan kami. Alasannya banyak, antara lain lebih segar, lebih alami, lebih murah, menyantapnya bikin bahagia karena tidak asing , seperti membuka kotak kenangan. Lebih lengkap bisa dilihat tulisan saya tentang hal tersebut DISINI.
Untuk buka puasa apalagi. Bahan pangan lokal jadi andalan keluarga kami. Buah lokal yang murah meriah itu insaAllah selalu ada, entah jeruk, pepaya, blewah, alpukat dan lain sebagainya. Sejujurnya saya lebih suka makan buah langsung tanpa diolah, tanpa dtambahkan apapun, lebih segar dan sehat dan betul-betul clean food.
Hanya, sejarah panjang seni dan teknologi pengolahan pangan yang melahirkan beragam jenis kuliner kita itu kadang meronta-ronta dan memanggil-manggil untuk dicoba. Sebab kita besar dengan gaya dan budaya kuliner kita yang beragam. Termasuk buah-buahan yang sering kita olah menjadi aneka kuliner. Pun kuliner untuk buka puasa di Bulan Ramadan.
Nah tau buah Labu Kuning kan gaes? Pasti tau dong. Labu Kuning (Pumpkin) ini banyak sekali di Palembang umumnya di Sumatera Selatan. Penggunaannya jelas bukan untuk topeng halloween hehe tapi untuk diolah jadi makanan. Jika kita sedang mudik atau perjalanan biasa ke arah Muara Enim, Lahat, Pagar Alam, buah ini kadang dijual begitu saja di pinggir jalan. Sebagian disebut Prenggi, sebagian disebut Tabu Kuning.
Selain gulai tadi, sebetulnya Labu Kuning kuning bisa dibuat banyak sekali jenis makanan. Bisa dibuat kolak. Bisa pula diolah menjadi dodol. Bisa dibuat Cake. Tentu saja jadi aneka gulai dan sayur yang sedap.
Selain uenak juga bikin bahagia bagi saya karena ini makanan penuh kenangan yang dulu sering dibuat almarhumah ibu saya untuk keluarga kami buka puasa ketika masa saya bocah dulu.
Membuatnya mudah sekali. Saya rebus dulu singkong, setelah singkong lembut saya masukkan labu kuning sampai labu setengah matang lalu saya sisihkan. Sementara di panci yang lain saya rebus gula aren (saya pakai Gula Batok Linggau) dengan sedikit air lalu saya saring. Setelah disaring saya beri rempah tadi. Lalu saya masukkan Ubi Kayu (Singkong) dan labu kuning yang sudah direbus serta daun pandan yang disimpul. Rebus sebentar lagi lalu masukkan santan. Jadilah dia Kolak Labu Kuning dan Ubi Berempah yang bikin Bahagia. Cara memasaknya secara lengkap bisa dilihat di Cookpad saya DISINI.
Membuatnya mudah sekali. Hanya perlu beberapa buah lokal seperti Mangga, alpukat, nangka, buah naga, dan buah delima. Buah-buahan tersebut bisa dicari di Pasar Tradisional, kecuali buah delima yang agak susah dicari, kebetulan saya dikasih teman. Buah Naga sekarang banyak ditanam oleh petani kita. Termasuk di Sumatera Selatan. Salah satunya di Prabumulih sudah ada petani buah Naga yang sukses.