Menikmati Indahnya Bayuwangi dan Siap mendukung 'Sustainable & Responsible Travel'
Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung, peribahasa tersebut sangatlah cocok menggambarkan hal ini. Kita wajib menghormati adat istiadat tempat yang kita kunjungi. Sebelum ke kawah ijen, apabila kita berangkat dari kota Banyuwangi, kita akan melewati desa kemiren, desa yang kental dengan adat suku osing. Banyak sekali adat istiadat suku osing yang sekarang masuk dalam B-Fest atau Banyuwangi festival, antara lain Barong ider bumi, tradisi mepe Kasur, tradisi memainkan angklung pagak. Mereka warga asli juga memiliki Bahasa khas yaitu Bahasa osing, baju adat yaitu kalmbi cemeng (pakaian hitam). Saat berkunjung baiknya kita menghargai budaya setempat.
4. Dukung ekonomi setempat
Kita bisa membeli makanan atau oleh-oleh di sekitar tempat wisata. Dengan demikian kita mendukung perekonomian warga lokal. Kabar baiknya.. makanan di Banyuwangi enak-enak loh... selain itu kita bisa menginap di homestay milik warga yang dekat tempat wisata. Selain ramah dikantong juga lebih ramah linkungan.
5. Lebih eco friendly
Saat berwisata kita juga masih bisa melakukan aktivitas yang eco friendly, misalnya dengan tidak banyak membawa barang, minim membeli barang sekali pakai, hemat listrik saat di penginapan, lebih banyak berjalan kaki atau naik kendaraan umum saat berwisata.
Berwisata memang kegiatan yang menyenangkan, dan diharapkan setelah menikmati wisata alam yang indah, bisa merefresh otak kita dari aktivitas bekerja sehari-hari. Begitu banyak tempat wisata di Indoneisa dengan segala keindaham alamnya. Tidak ada kata lain untuk menggambarkan selain Bangga berwisata di Indonesia. Untuk itu sebagai wisatawan kita juga harus turut menjaga dan melestarikan keindahan alam di Indonesia.