Elsa Arta Prayogo
Elsa Arta Prayogo Mahasiswa

Berkelana dan menulis untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menu Nostalgia: Bukber Ringan dengan Teman Lama

14 Maret 2024   23:18 Diperbarui: 15 Maret 2024   00:29 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu Nostalgia: Bukber Ringan dengan Teman Lama
(Sumber gambar: Dokumen Pribadi)

Selanjutnya, hidangan yang bisa dinikmati adalah bubur mutiara. Bubur mutiara terbuat dari tepung beras yang dimasak dengan santan dan gula, kemudian disajikan dengan mutiara sagu yang kenyal. Hidangan ini mengingatkan kita pada saat-saat di masa kecil, di mana bubur mutiara selalu menjadi menu wajib di meja berbuka puasa.

Setelah pembuka hidangan yang manis-manis, bisa dilanjutkan dengan menikmati telur gulung. Makanan ini tak kalah menggoda. Terbuat dari telur yang dikocok kemudian dimasak dan digulung. Telur gulung bisa menjadi makanan yang mengingatkan masa-masa selama sekolah dulu. Selain telur gulung, ada juga cilok dengan bumbu kacang yang memiliki rasa otentik. Kedua makanan tersebut dapat menghantarkan aroma dan rasa nostalgia mengingat momen bersama teman lama.

Kue-kue kering juga bisa dihadirkan untuk camilan sambil ngobrol. Membicarakan kenangan lama dengan makan kue-kue ringan bisa semakin mempererat tali silaturahmi dan kasih sayang. Makanan tersebut meski murah dan sederhana, punya cita rasa yang khas yang bikin nostalgia. Dijamin, nuansa kekeluargaan dan kebersamaan akan semakin terasa.

Menjalin Silaturahmi dengan Teman Lama

Bukber yang ringan dengan menu sederhana tersebut menjadi momentum yang bisa semakin merekatkan tali silaturahmi dengan teman lama. Komunikasi yang sebelumnya terputus akan terjalin kembali. Rasa canggung satu sama lain akan menghilang, suasana tegang akan cair dengan kehangatan yang tercipta selama bincang saat berkumpul bersama.

Jadi, menjalin silaturahmi dengan teman lama itu enggak perlu yang ribet dan mahal-mahal. Menu yang sederhana, murah, dan ringan cukup untuk menciptakan suasana nostalgia yang hangat dan bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun