Manfaat Kebaikan Madu untuk Berpuasa
Ketiganya, korma atau kurma, jinten hitam atau habbatussauda, dan madu merupakan bahan alami yang juga mempunyai banyak nilai kebaikan.
Menurut USDA Food Data Central, dalam 100 g kurma; mengandung kalori 281 kkal; lemak total 0,4 g; karbohidrat 75 g (serat pangan 8 g & gula 63 g); protein 2,5 g; berbagai mineral seperti Natrium; Kalium; Kalsium; Zat Besi; Magnesium; vitamin A; vitamin B6; vitamin C.
Serta menurut USDA Food Data Central, dalam 100 g jinten hitam; mengandung kalori 344 kkal; lemak total 15 g; karbohidrat 52 g (serat pangan 40 g); protein 16 g; berbagai mineral seperti Natrium; Kalium; Kalsium; Zat Besi; Magnesium; vitamin A; vitamin B6; vitamin C.
Menahan makan-minum selama berpuasa membuat kita membiat kita kehilangan energi seharian. Konsumsi makanan sehat dan bergizi mampu mengembalikan energi yang hilang, serta menutrisi jaringan tubuh agar bisa berfungsi dengan baik, serta mencegah penyakit.
Dalil-dalil mengenai kebaikan korma, jinten hitam (habbatussauda), dan madu
Ada banyak hadits tentang kurma, salah satunya:
"Barangsiapa mengkonsumsi tujuh butir kurma Ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir" (H.R. Bukhari & Muslim).
Rasulullah SAW juga pernah bersabda mengenai manfaat habbatussauda:
"Sesungguhnya pada habbatussauda terdapat obat untuk segala macam penyakit, kecuali kematian". (H.R. Bukhari & Muslim).
Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nahl (Lebah):
"Dan Rabbmu mewahyukan kepada lebah,'buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia'. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan." (Q.S. An-Nahl: 68-69).
Begitu banyak kebaikan dari alam, yang dapat kita manfaatkan dengan bijak, sebagai ikhtiar kita untuk memiliki tubuh yang sehat dan kuat. Penjagaan tubuh tentunya juga merupakan bentuk syukur kita. Mudah-mudahan kita bisa menjadi manusia yang bijak dan bersyukur ya.
Referensi:
Raehanul Bahraen, muslim.or.id.
Ustadz Abu Kayyisa Zaki Rakhmawan, almanhaj.or.id.