Menapaki Jalan Kebaikan, Membangun Kebiasaan Membaca Al Quran untuk Koneksi yang Mendalam dengan Allah SWT
Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus. Ia merupakan masa yang diisi dengan peluang-peluang untuk mengeksplorasi spiritualitas, memperdalam hubungan dengan Allah SWT, dan merefleksikan nilai-nilai kebaikan yang diajarkan oleh Islam.
Dalam rentang sebulan yang penuh berkah ini, umat Islam diundang untuk menapaki jalan kebaikan dengan berbagai cara. Salah satu aspek yang sangat penting dari ibadah Ramadan adalah keterlibatan yang mendalam dengan Alquran, kitab suci yang diimani sebagai petunjuk utama bagi umat Islam. Di tengah keramaian dan kesibukan sehari-hari, Ramadan menawarkan kesempatan yang tak ternilai untuk memperkuat hubungan pribadi dengan Alquran.
Dari sedikit ilmu yang diberikan Allah SWT kepada makhlukNya, masih lebih banyak yang tidak diketahui dari pada yang diketahui, termasuk pengetahuan tentang Alquran.
Karena itu, umat Islam dituntut terus mengaji Alquran, bukan mengkaji yang harus memenuhi metodologi tertentu. Yang dimaksud disini ada dua pendekatan dalam hal ini yaitu istilah 'belajar dari' dan 'mempelajari'.'Belajar dari' harus lebih banyak dari 'mempelajari' karena jika ingin "mempelajari" Alquran dengan benar pasti tantangannya sangat besar, boleh jadi tidak akan mampu. Untuk "menafsirkan" Alquran membutuhkan persyaratan ilmiah dan akademis yang sangat berat.
Seorang penafsir harus terlebih dahulu menguasai bahasa Arab, sejarah sastra Arab, asbabu nuzul, kata per kata, balaghoh, mantiq, nahwu/tata bahasa Arab dan lain-lain. Jadi, mempelajari Alquran itu sulit terutama bagi yang awam seperti saya, tetapi akan lebih mudah bila dikatakan "harus belajar dari Alquran."
Kita tidak harus menjadi ahli tafsir, yang penting bisa mengambil manfaat dari Alquran, cukup "belajar dari" Alquran bukan "mempelajari" Alquran. Cukup 'mengaji' dan tidak harus 'mengkaji'. Kalau mengkaji, sifatnya intelektual-akademis, sedangkan mengaji golnya adalah martabat dan ilmu yang manfaat secara batin.
Dalam tulisan ini, kita akan menelusuri pentingnya membangun kebiasaan membaca Alquran terlebih selama Ramadan, bukan hanya sebagai rutinitas, tetapi sebagai bentuk koneksi yang mendalam dengan Allah SWT.
Melalui pembahasan ini, kita akan memahami bagaimana setiap halaman Alquran dapat menjadi sumber inspirasi, hikmah, dan petunjuk yang membimbing kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan penuh keberkahan dan kebijaksanaan, dan goalnya adalah manfaat sebanyak-banyaknya.
Membangun kebiasaan membaca Alquran adalah langkah penting dalam meningkatkan spiritualitas dan koneksi dengan Allah Swt. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa saya dan Anda ikuti untuk membangun kebiasaan tersebut:
1. Tentukan tujuan:
Menentukan tujuan sedari awal sangat penting, memantapkan niat hanya untuk keridhoan Allah Swt dengan mengaji, membaca dan belajar dari Alquran, serta berharap manfaat yang maksimal dari proses belajar dari Alquran ini, menuju hidup yang lebih baik. Tetapkan
2. Waktu yang Ajeg
Pilih waktu yang tetap setiap hari untuk membaca Alquran. Ini bisa diagendakan saat sebelum atau setelah shalat subuh, atau pagi sebelum aktivitas dimulai, sebelum atau setelah shalat, atau di malam hari sebelum tidur. Jadwalkan waktu ini seolah-olah itu adalah janji Anda dengan diri sendiri atau janji Anda dengan Allah Swt.
3. Ciptakan Lingkungan Kondusif
Ciptakan suasana lingkungan yang tenang dan nyaman di mana Anda dapat berkonsentrasi saat membaca Alquran. Jauhkan gangguan seperti televisi, ponsel, atau hal lain yang mungkin mendistract aktivitas mengaji.
4. Target Minimal dan Realistis
Apa target minimalnya? Apakah Anda ingin membacanya setiap hari, menyelesaikan satu juz setiap minggu, atau mencari pemahaman mendalam tentang ayat-ayat tertentu? Target yang jelas akan membantu Anda tetap fokus dan termotivasi. Anda juga dapat menambahkan atau mengembangkan dari apa yang Anda targetkan. Jika Anda belum terbiasa membaca Alquran secara teratur, mulailah dengan target yang realistis, misalnya membaca satu atau dua halaman setiap hari. Ingat, Anda masih dapat meningkatkan target seiring waktu dan seiring kebiasaan Anda berkembang.
5. Gunakan Alat Bantu
Gunakan alat bantu seperti jadwal harian atau aplikasi Alquran di ponsel pintar Anda. Aplikasi ini sering kali memiliki fitur pelacakan kemajuan dan pengingat untuk membantu Anda tetap konsisten.
6. Membangun Kebiasaan Bersama
Membangun kebiasaan bersama-sama dengan rekan seiman dapat menjadi tambahan motivasi. Anda dapat membentuk kelompok kecil untuk membaca Alquran bersama atau membagikan kemajuan Anda dengan teman-teman dekat. Seringkali komunitas kecil dalam grup-grup WhatsApp, membagikan Juz - juz untuk menghatamkan Alquran. Meski kadang cara ini sering menjebak hanya semata pada mengejar target kuantitas bacaan, dan mengabaikan proses "belajar dari" Alquran tadi.
7. Berdoa kepada Allah
Berdoa kepada Allah Swt untuk memberikan kekuatan keajegan (istiqomah) dan ketekunan dalam membangun kebiasaan membaca Alquran. Mintalah pertolonganNya agar Anda dapat konsisten dalam usaha Anda.
8. Luangkan Waktu untuk Tadabbur
Selain membaca, luangkan waktu untuk merenungkan makna dari ayat-ayat yang Anda baca. Tadabbur (merenung) adalah bagian penting dari membaca Alquran dengan pemahaman yang lebih dalam, melalui tafsir-tafsi yang telah ditulis para ulama, seperti buya Hamka, Quraish Shihab, Ibnu Katsir dan lain-lain (karena kita belum memiliki kesanggupan menaafsirkan sendiri).
9. Berikan Penghargaan untuk Diri Sendiri
Berikan penghargaan pada diri sendiri setiap kali Anda mencapai target membaca. Ini dapat berupa pujian pada diri sendiri atau hadiah kecil sebagai penghargaan atas usaha Anda, sekaligus ungkapan syukur terima kasih kepada Allah Swt atas karunia "gerakan hati" untuk mau mengaji.
10. Jangan Putus Asa
Jika Anda gagal memenuhi target pada suatu hari, jangan putus asa. Ingatlah bahwa setiap hari adalah kesempatan baru untuk memulai kembali. Teruslah berusaha dan bertahanlah, karena konsistensi yang kokoh adalah kunci untuk membangun kebiasaan membaca Alquran.