Atasi Selera yang Merepotkan Saat Sahur dan Berbuka, Strategi Praktis: Tips dan Nilai Kesadaran
Setiap tahun, bulan Ramadhan datang dengan tantangan unik bagi setiap ibu rumah tangga. Salah satu yang paling mencolok adalah variasi selera makan yang berbeda di antara anggota keluarga, baik saat sahur maupun berbuka puasa.
Sahur misalnya, ada yang menginginkan hidangan berat dengan nasi dan lauk-pauk, ada yang selera berkuah, yang lain ingin yang kering tanpa kuah, sementara yang lain lagi memilih untuk mengonsumsi makanan lebih ringan seperti roti bakar, roti canek, sereal atau hanya beberapa biji kurma, dan lain-lain. Perbedaan selera ini seringkali dapat membuat kepala ibu rumah tangga dibuat pusing tujuh keliling dan menjadi tantangan yang cukup rumit.
Bagaimana cara memenuhi keinginan anggota keluarga yang beragam ini tanpa mengorbankan efektifitas serta efisiensi waktu, tenaga, dan biaya?
Sebagai ibu rumah tangga, saya juga mengalami hal serupa. Ramadan menjadi tantangan tersendiri bagi saya untuk telaten mengurus selera makan yang sering berbeda satu sama lain. Namun makin kesini menjadi tidak serepot dulu lagi. Beberapa tips praktis untuk mengelola variasi selera makanan keluarga selama bulan Ramadan saya lakukan, dari perencanaan menu hingga tips memasak yang efisien sampai mengelola nilai kesadaran terutama untuk anak-anak.
A. Tips Praktis
Berdasar pengalaman, tips ini sangat membantu mengatasi selera makan yang agak merepotkan saat berbuka dan sahur tanpa stres dengan efektif efisien dari segi tenaga, waktu, dan biaya:
1. Rencanakan Menu secara Berkala
- Buatlah daftar menu untuk sahur dan buka puasa selama seminggu atau bahkan sebulan. Dengan merencanakan menu sebelumnya, Anda dapat memperhitungkan biaya, kebutuhan bahan, serta memastikan variasi menu yang cukup dan kesesuaian dengan selera anggota keluarga.
2. Pertimbangkan Kebutuhan Gizi
- Pastikan menu yang disajikan tidak semata fokus pada ragam namun harus tetap seimbang dari segi gizi. Perhatikan asupan karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh selama berpuasa. Hal ini perlu diperhatikan, karena seringkali kita lebih mengutamakan selera dibanding kebutuhan tubuh.
3. Gunakan Bahan Dapur yang Sama
- Manfaatkan bahan makanan yang sama untuk mempersiapkan menu yang berbeda. Misalnya, Anda bisa menggunakan bahan seperti daging, sayuran, atau sumber protein lainnya dalam beberapa hidangan yang berbeda.
4. Siapkan Menu Sederhana Tetapi Variatif
Pilihlah menu-menu sederhana yang dapat disiapkan dengan cepat tetapi tetap beragam. Contohnya, Anda bisa memasak beberapa jenis lauk yang dapat dipadukan dengan nasi, roti, dan seterusnya. Selalu siapkan makanan yang sifatnya siap santap tanpa repot untuk persiapan bila ada anggota keluarga yang benar-benar malas makan seperti kurma, roti, canek (roti maryam) dengan toping yang mudah disajikan seperti keju, coklat, susu, abon, dan lain-lain atau buah-buahan.
5. Manfaatkan Waktu dengan Efisien
Cari tahu menu-menu yang bisa dimasak di awal dan disimpan dalam kulkas atau freezer untuk dimanfaatkan saat sahur atau buka puasa. Saya, kadang menyimpan roti maryam atau canek yang disimpan di freezer. Sehingga tinggal memanaskan dan memberi toping sesuai selera bila diperlukan. Ada ragam lauk pauk atau makanan lainnya yang bisa disimpan di freezer seperti dendeng, empal, ayam ungkep, rendang, tahu bakso, bakso, kebab, dimsum, empek-empk, rolade, nugget, dan banyak lagi. Anda juga bisa menyimpan aneka sambal dan variasi lauk kering seperti sambal goreng teri, tempe kering, kentang mustafa dan lain-lain. Dengan cara ini, Anda tinggal memasak menu tambahan lain yang bersifat fres dan hanya bisa dimasak secara dadakan. Cukup menghemat waktu memasak di saat yang sibuk bukan?
B. Pemahaman yang Tepat dan Keteladanan Jauh Lebih Penting
Terlepas dari itu semuanya, memberi nilai-nilai kesadaran akan hakikat sahur dan berbuka itu lebih penting. Jaman sekarang anak-anak atau siapaun lebih kritis dan berani protes, maka lakukan secara baik-baik dan perlahan. Sambil berdiskusi tentang menu yang mereka inginkan selama puasa tetaplah untuk fokus bahwa puasa Ramadan mengajarkan kesederhanaan, kesyukuran atas banyak anugerah, dan betapa banyak orang lain yang cemas karena belum tentu bisa makan. Kita berpuasa sudah penuh keyakinan dan kepastian tersedia buka puasa dan sahur, bahkan bisa pilih-pilih menu kesukaan dengan memasak sendiri atau membeli.