Bantu Klarifikasi, Si Batu Tetap Dipukul Nabi Musa
Kisah Nabi Musa di atas mengingatkan saya pada kejadian yang baru-baru ini viral. Ketika seseorang menuduh orang lain mempraktikkan pesugihan babi ngepet. Tuduhan tanpa bukti tersebut kini justru menyusahkan perempuan itu sendiri. Diusir warga setempat dan dikecam banyak netizen di dunia maya.
Kisah Nabi Musa menyadarkan kita bahwa Nabi pun tidak luput dari berita hoaks. Itulah sebabnya kita dianjurkan untuk tidak menelan mentah-mentah sebuah informasi. Seperti firman Allah dalam Al-Qur'an, surat Al-Hujurat ayat 6.
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu".
Kita harus berhenti membagikan artikel-artikel hoaks. Sudah banyak pertikaian terjadi akibat berita hoaks. Berita hoaks yang disebarkan serampangan, tidak hanya merugikan orang yang difitnah, tapi juga kepada pelaku pembuat informasi hoaks itu sendiri.
Contohnya perempuan yang menuduh tetangganya mempraktikkan pesugihan babi ngepet, kini ia bingung mau tinggal dimana karena se-Indonesia raya menolak kehadirannya.
Juga seorang tokoh yang menuduh orang lain menggunakan pesugihan babi ngepet, bahkan sengaja membuat skenario untuk mendukung kebohongannya, kini terancam hukuman penjara 10 tahun akibat ulahnya sendiri. Dia tidak hanya merugikan diri sendiri, tapi melibatkan orang lain dengan mempermalukan mereka karena bersedia bugil untuk menangkap babi hutan yang diduga jelmaan dari pemilik pesugihan.
Menyebarkan berita hoaks adalah dosa besar, untuk hal ini para ulama sudah sepakat. Jadi, setop menyebarkan berita bohong. Cukup Nabi Musa saja yang terpaksa harus bugil untuk mengklarifikasi tuduhan yang tidak benar terhadapnya.
Elvidayanty Darkasih, Jambi.