Elviza Diana
Elviza Diana Freelancer

Ibu,penulis,jurnalis,dan penjelajah

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Rahasia Sederhana Redakan Radang Tenggorokan

28 April 2020   12:13 Diperbarui: 28 April 2020   15:05 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rahasia Sederhana Redakan Radang Tenggorokan
Ilustrasi mencampur madu pada minuman. (Foto: dok pribadi)

Sejak dulu madu sudah dipercaya mampu meningkatkan imunitas tubuh. Bahkan pada beberapa komunitas masyarakat adat, madu menjadi obat tradisional. 

Pada Orang Rimba, komunitas adat yang mendiami Taman Nasional Bukit Dua Belas dan pedalaman di Jambi mempercayai madu bisa menghindari bayi mereka dari berbagai penyakit. 

Saya pernah berbincang dengan beberapa indok-indok (sebutan perempuan rimba yang sudah memiliki anak) bagaiamana mereka memperlakukan bayi yang baru lahir agar terhindar dari penyakit. 

Mereka mengoleskan sedikit madu pada bibir bayi yang berusia tiga harian secara rutin hingga satu tahun. Setelah itu, madu bisa langsung disendokkan ke anak-anaknya. Saya dan keluarga sudah lama mengkonsumsi madu, dan khasiatnya juga sudah dirasakan. 

(Foto: Elviza Diana)
(Foto: Elviza Diana)
Menurut European Food Information Council, madu telah digunakan selama ribuan tahun dalam pengobatan tradisional karena memiliki zat antibakteri, anti-inflamasi, dan antioksidan.

Madu juga memiliki kadar air rendah, hidrogen peroksida, dan keasaman (pH rata-rata 3,9) yang tidak ramah bagi bakteri sehingga memberi madu sifat antibakteri.

Biasanya saya rutin memberikan madu kepada anak-anak setiap pagi. Anak-anak saya rentan dengan radang tenggorokan, saya memberikan dua sendok madu dicampur dengan air hangat untuk mengatasinya.

Bisa juga dicampurkan dengan perasan jeruk lemon. Sejak mengkonsumsi ramuan sederhana ini, gangguan tenggorokan , batuk dan pilek yang mengganggu bisa diatasi tanpa perlu ke dokter atau rumah sakit.

Madu kaya manfaat, namun  tak membuat kaya para petani dan pemanjat pohon sialang. Madu hutan menjadi primadona bagi banyak orang. Namun, karena ada segelintir oknum yang curang dengan membuat madu palsu membuat banyak orang yang was-was membeli dan mengkonsumsi madu. 

Saya menelusuri banyak cerita tentang kisah pemanen madu di pelosok hutan-hutan di Jambi. Ceritanya selalu sama, mereka masih hidup dalam kemiskinan, meskipun madu yang mereka peroleh dengan pertaruhan nyawa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun