Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Penulis

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tiga Cara agar Tidak Kalap Makan dan Bertambah Gemuk di Bulan Ramadan

13 April 2021   16:54 Diperbarui: 13 April 2021   17:04 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga Cara agar Tidak Kalap Makan dan Bertambah Gemuk di Bulan Ramadan
Ilustrasi makanan (dok.pri)

Kebanyakan orang berharap bisa menurunkan berat badan setelah berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadan. Kenyataannya justru terbalik, berat badan semakin bertambah. Ini menjadikan pakaian di lemari tidak muat lagi.

Memang sulit menghilangkan kebiasaan membuat dan menyajikan makanan enak sebanyak-banyaknya untuk berbuka puasa. Tidak salah sih, maksudnya menggugah selera dan nafsu makan karena seharian lemas.

Sebetulnya, inti dari makanan dan minuman yang harus kita konsumsi selama Ramadan adalah yang bergizi. Upayakan makanan tersebut bermanfaat bagi tubuh, mengandung banyak serat dan vitamin yang kita butuhkan agar sehat dan kuat.

Selagi kita puasa, besar keinginan untuk makan ini dan itu. Semua yang tersaji ingin dilahap, jadi seperti orang yang tidak pernah makan. Nah sebaiknya jangan kalap makan setelah bedug magrib berbunyi.

Ada tiga cara agar kita tidak kalap makan:

1. Minum segelas air putih pada saat berbuka, sesuai dengan Sunnah Rasulullah. Air putih hangat menetralisir keadaan lambung sebelum menerima makanan lain sehingga tidak  membuat sakit perut.

Air putih itu juga akan mengisi lambung supaya merasa kenyang terlebih dahulu. Dengan isi air putih itu, kita tidak lagi merasa kelaparan dan melahap semua makanan. Kita akan makan secukupnya saja.

2. Makan buah sebelum makan cemilan atau nasi dan lauk pauk. Sebagaimana air putih, buah ini mengisi lambung supaya merasa kenyang. Tapi jangan pilih buah yang asam, yang bagus adalah pisang, apel dan buah yang manis-manis.

Setelah makan buah, keinginan makan berat dengan berbagai cemilan akan jauh berkurang. Kita hanya memakan yang paling diinginkan, atau makanan yang paling disukai. Pasti ada makanan favorit yang selalu kita rindukan.

3. Memberi jeda makan. Nah, hindari memakan semua jenis makanan secara beruntun. Misalnya, setelah makan kolak, langsung lanjut makan nasi. Ini membuat kita kekenyangan dan lemak lebih mudah menumpuk.

Kalau sudah menikmati makanan pembuka, minuman dan cemilan, tidak perlu makan nasi. Gunakan waktu sambil menunggu adzan Isya dengan kegiatan yang bermanfaat seperti mencuci piring atau bahkan mencicil bacaan Alquran.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun