Endro S Efendi
Endro S Efendi Penulis

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Yuk, Amalkan 5 Semangat Ramadan Ini

7 Juni 2019   07:00 Diperbarui: 7 Juni 2019   07:21 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yuk, Amalkan 5 Semangat Ramadan Ini
sumber: wallpaper.uk

Banyak orang berburu sukses dengan belajar ke mana saja, dengan siapa saja, juga biaya berapa saja. Padahal, sukses meraih masa depan nyatanya juga bisa diraih jika setiap orang mampu mengamalkan semangat Ramadan yang baru saja berlalu meninggalkan kita. Setidaknya ada lima hal yang bisa dijadikan penyemangat dalam menjalani masa depan. Apa saja nilai-nilai yang bisa diambil dari Ramadan?

1. Disiplin

Hal pertama yang bisa menjadi kunci sukses dan bisa dipetik dari Ramadan adalah kedisiplinan. Betapa saat Ramadan semua orang disiplin dalam banyak hal. Buka puasa bersama misalnya, semua menjadi teratur dan tertib saat antre makanan, atau antre melakukan berbagai aktivitas. 

Disiplin bangun pagi untuk sahur, meski berat namun tetap bisa melakukan sahur dengan semangat yang membara. Apalagi saat buka, pasti sangat disiplin. Tak mau kurang sedikit pun. Begitu detik jam menunjukkan waktu berbuka, langsung deh disiplin untuk mengakhiri puasanya.

Namun, di balik itu, ada disiplin yang lebih penting untuk bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu disiplin kata. Disiplin kata maksudnya adalah, bagaimana disiplin menggunakan kata positif dalam kehidupan keseharian. Selama puasa, banyak yang mampu disiplin menahan untuk tidak mengeluarkan kalimat amarah.

Maka, di luar Ramadan, ada baiknya kebiasaan disiplin kata itu bisa dipertahankan dengan baik. Sebagai contoh, dalam kondisi apa pun yang terjadi, nyaman atau tidak, sebaiknya disiplin mengawali semua dengan 'alhamdulillah'.

Coba rasakan, ketika menghadapi ketidakberuntungan dengan alhamdulillah, rasanya energi akan tetap terjaga dengan baik, dan bisa terus lebih semangat. Misalnya, saat bekerja, kemudian dianggap kurang bagus dan kena tegur oleh pimpinan. Maka, cukup katakan, "alhamdulillah". 

Alhamdulillah karena kinerja kita masih diperhatikan. Alhamdulillah, dengan teguran itu bisa bekerja lebih maksimal lagi. Lantas bagaimana kalau sudah tidak tahan dengan kondisi di tempat itu? Ya alhamdulillah, semoga bisa segera mendapat pekerjaan lain yang lebih baik.

2. Toleransi

Nilai yang juga bisa diambil dari Ramadan adalah toleransi alias saling memahami. Selama ini, banyak yang mengatakan, hormatilah orang berpuasa. Tentu kurang adil. Yang tepat, marilah saling menghormati. Yang berpuasa menghormati pula yang tidak berpuasa. Artinya, ketika ada orang lain yang melakukan aktivitas makan minum karena memang tidak puasa, ya tidak masalah. Justru di situlah keimanan seseorang akan teruji. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun