Endung
Endung Guru

Saya seorang guru yang terus belajar

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Menguatkan Tradisi Mudik untuk Literasi

24 April 2023   06:35 Diperbarui: 24 April 2023   06:37 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menguatkan Tradisi Mudik untuk Literasi
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Tradisi mudik atau pulang kampung merupakan sebuah tradisi yang sangat khas dan penting di Indonesia, terutama saat perayaan hari raya Idulfitri. Selama tradisi mudik, banyak orang yang melakukan perjalanan jauh untuk bertemu dengan keluarga dan teman-teman di kampung halaman mereka. Selain sebagai momen silaturahmi, tradisi mudik juga dapat menjadi kesempatan untuk meningkatkan literasi sekaligus numerasi, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pedesaan dan sulit dijangkau oleh layanan pendidikan formal. Dengan adanya peran guru yang aktif dalam meningkatkan literasi siswa selama liburan Idulfitridan kegiatan-kegiatan lainnya yang mendukung literasi selama tradisi mudik, diharapkan masyarakat dapat terus meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis, sehingga dapat memajukan bangsa dan negara ke depannya.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan literasi melalui tradisi mudik:
1.Mendorong kegiatan membaca: Mendorong kegiatan membaca buku, majalah, dan koran selama perjalanan mudik dapat meningkatkan literasi. Para penumpang dapat membawa buku atau majalah yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka, dan mengajak keluarga atau teman untuk membaca dan berdiskusi bersama.
2.Membagikan buku atau materi bacaan: Mengadakan program pemberian buku atau materi bacaan gratis kepada para penumpang pada saat mudik dapat meningkatkan aksesibilitas bahan bacaan. Ini juga dapat membantu para penumpang yang tidak memiliki akses terhadap bahan bacaan untuk memperluas pengetahuan dan meningkatkan literasi mereka.
3.Mengadakan kegiatan membaca dan menulis bersama: Mengadakan kegiatan membaca dan menulis bersama seperti pertukaran buku, bacaan bersama, atau kegiatan menulis cerita dapat memperkuat kebiasaan membaca dan menulis. Ini juga dapat membantu orang tua atau anggota keluarga lainnya untuk memberikan contoh positif dan memperkuat minat anak-anak dalam membaca dan menulis.
4.Menggunakan teknologi: Teknologi dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan literasi selama mudik. Misalnya, keluarga dapat membawa tablet atau ponsel pintar dengan aplikasi pembelajaran dan edukasi yang dapat membantu meningkatkan literasi dan pengetahuan.
5.Meningkatkan kesadaran tentang literasi: Menjalin kemitraan dengan komunitas lokal atau lembaga pendidikan di daerah asal maupun tempat tujuan mudik untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya literasi. Ini dapat membantu memperluas akses masyarakat terhadap informasi dan meningkatkan kepedulian tentang pentingnya membaca dan menulis.

Peran guru dalam meningkatkan literasi siswa selama mudik dan libur bersama Idulfitri

Peran guru sangat penting dalam meningkatkan literasi siswa selama mudik dan libur bersama Idulfitri. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan literasi siswa selama liburan Idul Fitri:
1.Memberikan rekomendasi bacaan: Guru dapat memberikan rekomendasi bacaan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, seperti buku cerita, majalah atau koran. Ini akan membantu siswa memperluas wawasan dan meningkatkan literasi mereka.
2.Mendorong siswa untuk membaca: Guru dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk membaca selama liburan Idul Fitri. Ini dapat dilakukan dengan memberikan hadiah atau penghargaan kepada siswa yang membaca buku terbanyak selama liburan.
3.Mengadakan kegiatan literasi: Guru dapat mengadakan kegiatan literasi selama liburan, seperti pertukaran buku atau bacaan bersama. Ini akan membantu siswa untuk terus belajar dan meningkatkan literasi mereka.
4.Memberikan tugas bacaan: Guru dapat memberikan tugas bacaan selama liburan Idul Fitri. Tugas ini dapat berupa resensi buku atau laporan membaca yang akan membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis.
5.Memberikan akses pada materi bacaan: Guru dapat memberikan akses pada materi bacaan selama liburan Idul Fitri. Guru dapat memberikan akses pada perpustakaan sekolah atau memberikan buku atau bahan bacaan yang dapat dibawa pulang oleh siswa.
6.Menggunakan media digital: Guru juga dapat menggunakan media digital untuk meningkatkan literasi siswa selama liburan Idul Fitri, seperti menawarkan video pembelajaran atau bahan bacaan digital. Hal ini akan membantu siswa yang memiliki keterbatasan akses bahan bacaan tradisional untuk terus belajar dan meningkatkan literasi mereka.
Dengan adanya peran guru yang aktif dalam meningkatkan literasi siswa selama liburan Idul Fitri, diharapkan siswa dapat terus belajar dan meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis.

Peran orang tua dalam meningkatkan literasi selama mudik dan libur bersama Idulfitri
Orang tua juga memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan literasi anak-anak selama mudik dan libur bersama Idul Fitri. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk meningkatkan literasi anak-anak selama liburan Idul Fitri:
1.Mendorong anak untuk membaca: Orang tua dapat mendorong anak untuk membaca selama liburan Idulfitridengan memberikan buku-buku cerita yang menarik atau majalah anak-anak. Orang tua juga dapat membaca bersama anak untuk membantu mereka mengembangkan kemampuan membaca.
2.Membuat lingkungan membaca yang kondusif: Orang tua dapat membuat lingkungan yang kondusif untuk membaca di rumah atau tempat-tempat lain selama mudik. Hal ini dapat membantu anak-anak merasa nyaman dan terinspirasi untuk membaca.
3.Memberikan peran model yang baik: Orang tua dapat memberikan contoh yang baik dengan membaca buku atau majalah selama liburan Idul Fitri. Ini akan membantu anak-anak melihat pentingnya membaca dan memperluas wawasan mereka.
4.Menggunakan media digital: Orang tua juga dapat menggunakan media digital untuk meningkatkan literasi anak-anak selama liburan Idul Fitri, seperti menawarkan aplikasi pembelajaran atau bahan bacaan digital yang sesuai untuk usia anak-anak.
5.Mengajak anak-anak untuk berdiskusi: Orang tua dapat mengajak anak-anak untuk berdiskusi tentang apa yang mereka baca selama liburan Idul Fitri. Diskusi ini akan membantu anak-anak untuk memahami isi bacaan dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis mereka.
Dengan adanya peran orang tua yang aktif dalam meningkatkan literasi anak-anak selama liburan Idul Fitri, diharapkan anak-anak dapat terus belajar dan meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis. Hal ini akan membantu anak-anak mempersiapkan diri untuk masa depan dan dapat memajukan bangsa dan negara ke depannya.

Pentingya Pembiasaan Literasi Secara Bersama-Sama
Kebiasaan literasi yang baik harus dilakukan bersama-sama secara kolaboratif baik itu guru, orang tua, masyarakat, komunitas praktisi dan stakeholder lainnya yang peduli Literasi,  karena memiliki beberapa pentingan, antara lain:
1.Meningkatkan kualitas pendidikan: Kebiasaan literasi yang baik dapat meningkatkan kualitas pendidikan di masyarakat. Ketika masyarakat memiliki kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis yang baik, maka mereka akan mampu memahami, menilai, dan memanfaatkan informasi dengan lebih baik. Hal ini akan berdampak positif pada kualitas pendidikan di masyarakat.
2.Membangun budaya membaca: Dengan melakukan kebiasaan literasi bersama-sama, maka dapat membangun budaya membaca yang positif di masyarakat. Budaya membaca yang positif dapat memicu minat baca pada anak-anak dan remaja, sehingga mereka dapat lebih aktif membaca dan meningkatkan kemampuan literasi mereka.
3.Meningkatkan pemahaman sosial: Kebiasaan literasi bersama-sama juga dapat meningkatkan pemahaman sosial di masyarakat. Ketika masyarakat memiliki kemampuan literasi yang baik, maka mereka akan lebih mudah memahami nilai-nilai sosial, budaya, dan kearifan lokal yang ada di masyarakat. Hal ini akan membantu meningkatkan rasa kebersamaan dan solidaritas sosial di masyarakat.
4.Meningkatkan keterampilan hidup: Kebiasaan literasi bersama-sama dapat meningkatkan keterampilan hidup di masyarakat. Kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis yang baik dapat membantu masyarakat untuk mengambil keputusan yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hal pekerjaan, kesehatan, maupun keuangan.
5.Meningkatkan daya saing bangsa: Dengan memiliki masyarakat yang memiliki kemampuan literasi yang baik, maka dapat meningkatkan daya saing bangsa di era globalisasi. Kemampuan literasi yang baik menjadi syarat mutlak bagi masyarakat dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks dan dinamis.

Dengan melakukan kebiasaan literasi bersama-sama, maka diharapkan masyarakat dapat terus meningkatkan kemampuan literasi mereka dan menjadi masyarakat yang lebih cerdas, kreatif, dan inovatif dengan berbagai moment yang bisa dimanfaatkan termasuk tradisi mudik dan libur idul fitri.

Selamat Hari Raya Idulfitri 1444 H.

Taqabbalallahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum, taqabbal ya karim, ja'alanallahu waiyyakum minal aidin wal faizin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun