Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Hindari 5 Hal ini, Ketika Menjalin Silaturahmi di Grup Media Sosial

1 Mei 2020   20:31 Diperbarui: 1 Mei 2020   20:34 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hindari 5 Hal ini, Ketika Menjalin Silaturahmi di Grup Media Sosial
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Keberadaan virus corona atau Covid-19 yang menyebar memaksa masyarakat agar tetap berada di rumah (#dirumahaja), yang menjadikan orang tidak ke mana-mana, bekerja dan belajar dari rumah. Keadaan ini jelas berdampak pada hubungan silaturahmi dengan teman kerja dan saudara tidak bisa dilakukan dengan tatap muka, karena harus mengikuti kebijakan physical distancing yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Beruntunglah, di zaman milenial ini, meski harus tetap di rumah, kehadiran teknologi telah memudahkan masyarakat untuk berkomunikasi dengan jarak jauh. Apalagi dibulan Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk tetap menjaga silaturahmi dengan sesama. Namun, dengan adanya pandemi  covid-19 ini, dalam menjaga silaturahmi tersebut harus melalui cara yang sedikit berbeda, yaitu dengan memakai aplikasi yang terdapat pada gawai, seperti zoom, facebook, dan whatsapp.

Ketika kita sedang berkomunikasi atau bersilaturahmi dengan tidak bertatap muka, agar hubungan dengan teman dan saudara tetap harmonis, maka hindarilah lima hal berikut.

1. Jangan Tanyakan Pekerjaan

Imbas dari wabah covid-19 banyak karyawan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan dirumahkan. Bagi pekerja di sektor informal juga mengalami mengalami kemacetan dalam perputaran roda usahanya.

Maka dari itu ketika sedang menjalin silaturahmi lewat grup, tidak perlu menanyakan tentang pekerjaan suami, istri atau anak-anak teman atau saudara. Apabila orang yang kita tanyai itu salah satu yang kena dampak pekerjaan pandemi ini, maka akan menambah kesedihannya. Pun bila orang yang kita ajak komunikasi tersebut  kedaannya baik-baik saja, karena keduanya kebetulan pegawai pemerintah misalnya, tetap jangan lakukan, karena masih ada anggota lain yang kita tidak tahu bagaimana kondisi pekerjaannya saat ini.

Akan lebih baih kalau kita saling menguatkan, saling memberi informasi tetap jaga kesehatan dan ajakan bersyukur kepada Allah bahwa semua ini ujian yang membuat kita semua semakin beriman dan bertaqwa, bersyukur masih memberi nikmat sehat dan bisa saling menyapa.

2. Jangan Mengeluh tentang Keuangan

Uang itu memang manis, namun bisa juga membuat kita terbuai dan menghancurkan sebuah persahatan atau persaudaraan. Ketika kita sedang berkomunikasi di media sosial baik jalur pribadi maupun di grup, tahan untuk tidak mengeluh masalah keuangan. Percayalah dalam kondisi seperti saat ini banyak yang mengalami nasib yang sama tentang keuangan keluarga.

Mengeluh dengan teman di grup atau di media sosial tidak akan membawa perubahan apapun, uang kita tidak akan 'bim salabim' tambah banyak, bahkan bisa menimbulkan masalah baru, seperti fitnah, dan buruk sangka. Orang yang mendengarkan keluhan kita juga belum tentu bisa memberi solusi.

Sebenarnya, tidak hanya mengeluh tentang keuangan yang tidak baik, apapun bentuk mengeluh kepada manusia itu tidak baik. Sebaik-baiknya mengadu hanya kepada Allah, karena hanya Sang Maha Penciptalah tempat memohon semua solusi persoalan kita. Bila kebetulan ada teman atau saudara kita yang mengeluh, tetap kita dengarkan dan ajak kembali memohon pertolongan kepada Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun