Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tujuh Pelajaran Penting Berpuasa

26 Maret 2024   08:07 Diperbarui: 26 Maret 2024   08:21 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tujuh Pelajaran Penting Berpuasa
Sumber gambar: www.universitasaustrali.com

Tiada keberhasilan yang bisa diraih tanpa adanya pengorbanan, dan hal ini juga berlaku dalam menjalankan ibadah puasa. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam menjalankan ibadah puasa, kita perlu bersedia mengorbankan baik secara materiil maupun spiritual. Pengorbanan materiil bisa berupa menahan diri dari makanan dan minuman pada siang hari, mengatur waktu dan energi untuk ibadah, serta memberikan sebagian dari harta kita kepada yang membutuhkan dalam bentuk zakat atau sedekah.

Sementara itu, pengorbanan spiritual mencakup usaha keras untuk menahan hawa nafsu, mengendalikan emosi, dan meningkatkan kualitas ibadah kita secara keseluruhan. Dengan berani mengorbankan apa yang kita miliki, baik secara materiil maupun spiritual, kita akan mendapatkan hasil yang lebih bermakna dalam menjalankan ibadah puasa, dan meraih keberkahan serta keberhasilan di dunia maupun di akhirat.

4. Penyucian

Ibadah puasa bukan hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga merupakan proses penyucian diri dari hawa nafsu yang buruk. Tujuan utama dari puasa adalah untuk mencegah dan mengendalikan hawa nafsu yang negatif. Dengan menahan diri dari kebutuhan dasar seperti makanan dan minuman, kita belajar untuk mengendalikan keinginan yang sering kali mengarah kepada perbuatan buruk.

Puasa memberikan kesempatan bagi kita untuk merenungkan perilaku dan kebiasaan yang tidak baik, serta memperbaiki hubungan kita dengan Allah SWT. Melalui puasa, kita diberi kesempatan untuk membersihkan diri secara spiritual dan memperkuat kekuatan batin untuk menolak godaan yang dapat menggoda kita menjauh dari jalan yang benar. Dengan demikian, puasa tidak hanya menjadi kewajiban agama, tetapi juga merupakan sarana untuk mencapai kesucian jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

5. Keikhlasan

Puasa tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga merupakan sebuah sekolah keikhlasan yang mendalam. Selama menjalankan puasa, kita diajarkan untuk berkomitmen dengan keihlasan dalam segala aspek kehidupan. Keikhlasan ini tercermin dalam keteguhan hati untuk menahan diri dari makan dan minum, menjaga lidah agar tidak tergelincir dalam perkataan yang tidak baik atau berlebihan, serta menjaga mata dan telinga kita dari tergelincir kepada yang tidak layak.

Puasa mengajarkan kita untuk memiliki keikhlasan dalam segala tindakan kita, memperkuat hubungan spiritual kita dengan Allah SWT, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengendalikan diri dalam setiap aspek kehidupan. Dengan mengasah keikhlasan melalui ibadah puasa, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik, lebih sadar, dan lebih bertanggung jawab dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

6. Perjuangan

Untuk mencapai tujuan yang mulia, yakni ridha Allah dalam menjalankan ibadah puasa, dibutuhkan perjuangan yang tak kenal lelah. Perjuangan dimulai dari bangun pada dini hari untuk menyiapkan sahur, meskipun tubuh terasa lelah atau terkadang kantuk menghampiri. Perjuangan juga terjadi saat menjalani rutinitas sehari-hari, di mana kita harus menahan lapar dan haus ketika sedang bekerja atau menjalankan aktivitas lainnya.

Namun, perjuangan yang paling besar terletak pada kemampuan kita untuk menahan hawa nafsu, mengendalikan emosi, dan menjaga perilaku serta sikap agar tetap sesuai dengan ajaran agama. Dalam setiap langkah perjuangan tersebut, kita diuji untuk memperkuat keteguhan iman dan ketulusan hati dalam beribadah kepada Allah. Dengan perjuangan yang gigih dan penuh ketulusan, insya Allah, kita akan mendapatkan ridha Allah serta mendapatkan keberkahan dalam menjalani ibadah puasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun